Batam, ProLKN.id – Molornya penyelesaian revitalisasi Masjid Agung Batam Center, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merupakan hal yang diluar dari rencana. Prihal ini diakui oleh Wali Kota Batam yang juga selaku Kepala BP Batam, Muhammad Rudi disaat acara pelepasan Calon Haji, Selasa (07/05/2024).
Terkait akan keterlambatan penyelesaian revitalisasi Masjid Agung Batam Center tersebut dikarenakan oleh faktor material yang tidak ada di Kota Batam, sehingga harus melakukan pemesanan dari luar Batam, karena rata-rata material bangunan yang digunakan harus dicetak.
“Ya memang terlambat, karena di batam sebagian tak ada materialnya, mohon doanya semoga Bapak-Ibu pulang dari Tanah Suci sudah bisa diresmikan,” ucap Muhammad Rudi, kepada awak media.
Seharusnya, kata Rudi, sejak Maret 2024 lalu harus sudah selesai. Pasalnya persoalan anggaran pembangunan tidak ada masalah, karena uangnya sudah disiapkan.
“Secepat akan kita selesaikan,” tambah Rudi.
Di awal rencana pembangunan kembali bangunan Masjid Agung ini, Rudi sudah menegaskan untuk ketepatan waktu, dan kualitas bahan yang digunakan. Pemko Batam awalnya menyiapkan anggaran sebesar Rp209 miliar dan PT Adhi Karya berhasil menang lelang dengan nilai Rp167 miliar.
Rudi juga menyebutkan anggaran Rp 209 miliar, PT Adhi Karya memenangkan proyek dengan nilai Rp 167 miliar lebih. Ini artinya terdapat kurang lebih Rp 40 miliar yang dihilangkan dari pagu anggaran yang dibuat Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Batam
Muhammad Rudi mengatakan revitalisasi ini diharapkan bisa berjalan dengan perencanaan yang matang, Masjid ini merupakan salah satu bangunan yang berada di pusat kota, dan menjadi tempat ibadah di area perkantoran Batam.
Rudi juga berjanji akan memantau dan mengawasi langsung dalam pelaksanaan revitalisasi ini. Ia berharap tidak ada penurunan kualitas terhadap kontruksi nantinya. Untuk itu, Rudi meminta kepada PT Adhi Karya untuk betul-betul dalam melaksanakan proyek ini.
“Saya ingin kontruksi berjalan baik, terutama terkait saluran air tolong diperhatikan. Saya tidak ingin bangunan masjid ini baru selesai dibangun tapi sudah ada yang bocor, keramiknya pecah-pecah dan airnya tidak lancar,” tegas Rudi. (*/red)