Batam, ProLKN.id – Wali Kota Batam H. Muhammad Rudi melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, H. Jefridin Hamid, M.Pd menyerahkan bantuan berupa alat musik kompang dan Hadroh kepada sejumlah yayasan di Kota Batam serta bantuan seragam gamis kepada masyarakat kelompok Majelis Taklim.
Bantuan ini diberikan sebagai upaya untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pengembangan bakat anak-anak di Kota Batam. Acara penyerahan tersebut digelar di Aula Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM), Jum’at (05/07/2024).
Bantuan sendiri merupakan hibah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam melalui dana Pokir DPRD Kota Batam atas usulan masyarakat melalui Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan).
Selanjutnya, dilakukan penandatanganan berita acara serah terima bantuan alat musik dari Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Kota Batam kepada perwakilan yayasan penerima yang disaksikan Sekda Kota Batam dan anggota DPRD Kota Batam.
Bantuan ini semoga lebih bermanfaat dan alat musik ini bisa menghidupkan seni budaya Islam kita salah satunya melalui alat musik Kompang dan Hadroh.

“Atas nama Walikota Batam mengapresiasi kepada Disbudpar dan DPRD Kota Batam. Bantuan ini atas proses usulan masyarakat melalui APBD dan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.” ujar Jefridin.
Sekda Jefridin menyampaikan pentingnya dukungan dalam hal pendidikan dan kebudayaan untuk membangun masa depan generasi muda yang lebih baik. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan juga dapat mendorong semangat kreativitas dan prestasi di kalangan anak-anak Batam.
Sambil berseloroh Jefridin mengatakan, bahwa hidup itu perlu musik tak hanya sekedar infrastuktur saja yang dibangun. Maka dari itu musik Islami juga perlu dihidupkan dalam mengembangkan syiar Islam melalui musik handroh dan kompang.
“Mendengar musik Islami ini bikin hati kita menjadi teduh, dengan syair-syair yang mengadung hikmah,” kata Jefridin
Pada kesempatan itu Jefridin juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung pembangunan di Kota Batam. Karena dinlainya, pembangunan ini merupakan laluan nilai jual Kota Batam kepada investor dan wisatawan berkunjung ke Batam.
Hal ini kata Jefridin dapat dijadikan nilai jual dalam menghidupakan ekonomi masyarakat Batam. “Batam ini tidak punya sumber daya alam, namun bisa tumbuh dan berkembang melalui jasa, pariwisata, perdagangan dan Industri,” katanya.
Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi yayasan-yayasan penerima serta anak-anak Batam secara umum. (Achan)