Batam, ProLKN.id – Pembangunan infrastruktur kota batam yang kian cepat membuat wajah kota batam semakin di lirik oleh siapapun yang kagum melihat cepatnya perkembangan kota ini dari tahun ke tahun. Salah satunya pembangunan Project Bundaran di kawasan Punggur yang saat ini pekerjaannya sudah hampir rampung.
Projeck Bundaran Punggur ini merupakan bukti keseriusan BP Batam dalam upaya menjadikan Batam menjadi kota maju dan modern. Bundaran ini diakui sebagai bundaran dengan diameter terluas di antara bundaran lain di Batam, seperti bundaran Bandara, Simpang Basecamp dan Simpang Barelang.
Saat ini Bundaran Punggur telah resmi mendapat nama Bundaran Hamidah, di sekitar bundaran kelihatan sebuah tiang plang nama yang sudah ditancapkan di trotoar tengah jalan.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengungkapkan bahwa pembangunan Bundaran Punggur ini nantinya akan dibuat air mancur, namun proyek pembuatan air mancur dipastikan tidak dapat diselesaikan di tahun ini.
“Tidak bisa terkejar lagi pembuatan air mancurnya. Perencanaannya baru hanya fisiknya saja. Saya berharap proyek ini dilanjutkan oleh pemimpin Batam yang terpilih berikutnya,” ujar Rudi.
Muhammad Rudi menambahkan, jaringan air dan kabel untuk mendukung fasilitas air mancur telah selesai dipasang, sehingga hanya tinggal mendirikan strukturnya.

Sebutan nama bundaran Punggur diambil karena sudah menjadi identik bagi masyarakat batam yang sering menyebutnya dengan nama bundaran punggur dikarenakan letak lokasinya yang menuju ke arah pelabuhan Punggur. Sedangkan nama Hamidah diambil dari seorang tokoh wanita yang kuat, teguh dan berani.
Konon menurut cerita masyarakat Batam, sejarah nama asli Hamidah ini adalah Engku Puteri Raja Hamidah yang merupakan putri sulung dari pernikahan Raja Haji Fisabilillah dengan Ratu Emas.
Engku Puteri Raja Hamidah yang kala itu akrab disapa Engku Hamidah, yang ternyata memegang peranan penting dalam menjaga kedaulatan kerajaan, yang tidak bisa tunduk dan teritipu daya terhadap tentara belanda maupun tentara Inggris yang saat itu sedang melakukan invasi di Kepulauan Riau.
Saat ini Progres Bundaran Hamidah sendiri kini telah mencapai 87% dan ditargetkan selesai akhir tahun 2024. Bundaran ini menghubungkan Jalan Sudirman dari arah Batam Center menuju Nongsa.
Penamaan bundaran di Batam dianggap penting karena sebagai ikon sekaligus menjadi penanda di setiap kawasan. Keberadaan nama dan ikon baru ini diharapkan dapat memperkuat identitas Batam sebagai kota Maju dan Modern. (Achan)