Batam, ProLKN.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan terus bersinergi untuk memberikan akses listrik di wilayah tersebut.
Melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), sebanyak 205 KK (Kepala Keluarga) atau Rumah Tangga yang tidak mampu di Pulau Nguan, Kel. Galang Baru, Kec. Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau mendapatkan sambungan listrik gratis dari Pemerintah melalui penugasan kepada PT PLN (Persero).
|Baca Juga: Masjid Agung Raja Hamidah Batam Masih Dalam Perbaikan Pasca Diterjang Angin Kencang
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Keuangan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Patar Robinson pada Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Pulau Nguan, Kelurahan Galang Baru, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin(30/09/2024).

Program yang diluncurkan ini diharapkan dapat memberikan akses listrik yang lebih baik bagi 205 kepala keluarga tidak mampu di pulau tersebut. Masyarakat yang sebelumnya bergantung pada generator diesel dan penerangan tradisional kini dapat menikmati listrik secara gratis dari Program BPBL.
Menurut Patar, salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik adalah melalui program BPBL.
“Dengan rampungnya 5 unit Tower Crossing di Pulau Nguan, akhirnya masyarakat dapat menikmati listrik 24 jam sejak pagi hingga malam tanpa khawatir mati,” ucap Patar.
Lebih lanjut, patar mengungkapkan bahwa setelah listrik menyala 24 jam di lokasi tersebut, pemerintah memberikan bantuan sambung listrik gratis kepada masyarakat di lokasi tersebut. Ia menegaskan, program BPBL merupakan bukti negara hadir untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VII DPR RI, Asman Abnur mengatakan bahwa Kota Batam terang benderang, namun di pulau-pulau sekitarnya banyak yang masih belum terang.
“Tugas kami selaku DPR RI salah satunya menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pejabat Provinsi, Daerah dan Pusat terkait ketenagalistrikan. Diharapkan program ini memberikan manfaat yang besar bagi Masyarakat,” ungkap Asman.
|Baca Juga: Ratusan Wisatawan Singapura Kunjungi Kota Tanjung Pinang
Asman menambahkan bahwa sebelum adanya listrik 24 jam dan program BPBL, masyarakat Pulau Nguan menggunakan energi fosil untuk kegiatan sehari-hari seperti solar.
Manajer UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) PLN Tanjungpinang, Apreza Pasha menyampaikan bahwa rasio elektrifikasi di Kota Batam, Kepulauan Riau telah mencapai 99,47%.
“PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak dibidang ketanagalistrikan, serta siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis guna mendukung rasio elektrifikasi sebesar 100%,” ucap Pasha.
Warga Pulau Nguan, Kota Batam penerima manfaat, Sandika (24 Tahun) dan Amin (49 Tahun), mengungkapkan rasa syukur kepada pemerintah atas bantuan listrik yang diterimanya. Sebelumnya mereka mendapatkan listrik dari genset dengan waktu menyala sekitar 5, 6 hingga 11 jam malam.
“Senang sekali, akhirnya saya bisa merasakan listrik di siang hari,” ungkap Sandika.
|Baca Juga: Pasokan Gas Elpiji 3 Kilo Di Tanjung Pinang Masih Relatif Aman
Senada dengan sandika, Amin salah satu warga Pulau Nguan juga mengucapkan rasa syukur karena program ini sangat membantu keluarganya dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Syukur alhamdulillah, bisa dapat listrik gratis ini untuk keperluan belajar anak saya di siang dan dimalam hari tanpa takut mati lampu,” ujar Amin. (M.Ikhsan)