
Batam. Prolkn.id- Banyaknya keluhan warga terkait dengan tagihan listrik berlipat, Hendra warga Baloi persero jalan mawar batam sejak diganti 3 bulan yang lalu dari meteran konvensional ke meteran digital, ada lonjakan tagihan listrik konsumen Dari yang biasa dibayar 800 ribu naik signifikan menjadi 3 jutan rupiah , walaupun saat ini sudah diselesaikan oleh bright PLN Batam secara kekeluargaan. Namun menyisakan misteri atas kualitas dari produk Meteran digital yang diduga buruk kualitas ( produk second ) (7/12/21)
Hendra lingga warga Baloi berkeluh kesah atas melonjaknya tagihan listrik rumahnya yang biasa nya dikenakan tagihan 800 ribu menjadi 3.169.150, dijelaskan olehnya saat ini bright PLN Batam mengadakan program pengantian meteran lama dengan meteran digital atau smart meter.
Hendra mengeluhkan tagihan listrik yang dibebankan kepadanya merupakan nilai yang tidak masuk akal, sebelum meteran diganti tidak pernah mendapatkan tagihan listrik sebanyak itu, biasanya ia bayar paling tinggi sekitar Rp 800 ribuan.
“Biasanya paling tinggai 800 ribu, itupun hanya beberapa kali saja, rata-rata hanya bekisar Rp 650 ribu – Rp 800 ribu. Sekarang saya diharuskan membayar Rp. 3,1 juta-an untuk bulan Desember 2021, itu artinya tagihan saya perbulannya naik beberapa kali lipat dari tagihan bulan lalu” urai hendra
Lebih lanjut, ketika diperhatikan ada sejumlah angka yang terus berubah dalam meteran digital sehingga kita yang awam ini tidak mengetahui acuan atau pegangan dalam perhitungan KWH, ujung – ujungnya ya tagihan listrik dirumah saya melonjak sangat signifikan. Ujar Hendra saat dikonfirmasi via seluler.
Menanggapi hal diatas, hasil konfirmasi dengan Kabag Humas Bright PLN Batam , bukti Panggabean menyampaikan kepada media untuk tidak mempublikasikan pernyataannya, bahwa persoalan bright PLN Dengan konsumen sudah dimediasi dan tagihan nya sudah dikembalikan semula . Ujar bukti
Lanjut nya, untuk program Pemasangan smart meter ini sebagai pengganti meter listrik konvensional dan merupakan bagian dari pembangunan jaringan tenaga listrik berbasis teknologi informasi atau smart grid guna meningkatkan pengawasan, mutu, dan keandalan sistem kelistrikan.
Keberadaan smart grid, sambung bukti Panggabean mampu membuat konsumen turut menjadi produsen. Misalnya, pelanggan yang memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di rumah dapat mengirim tenaga listrik ke sistem bright PLN (Persero) dan tetap bisa memakai listrik dari PLN. Pungkasnya
Iwan fajar