ADVERTISEMENT
REDAKSI
Rabu, Juli 30, 2025
  • Login
No Result
View All Result
ProLKN.id
  • HOME
  • KEPRI
    • Batam
    • Tanjung Pinang
    • Karimun
    • Bintan
    • Lingga
    • Natuna
    • Anambas
  • BP BATAM
  • PEMKO BATAM
  • DPRD BATAM
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • EDUKASI
  • OLAH RAGA
  • KABAR DAERAH
    • Sumatera Barat
    • Sumatera Selatan
    • Sumatera Utara
  • HOME
  • KEPRI
    • Batam
    • Tanjung Pinang
    • Karimun
    • Bintan
    • Lingga
    • Natuna
    • Anambas
  • BP BATAM
  • PEMKO BATAM
  • DPRD BATAM
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • EDUKASI
  • OLAH RAGA
  • KABAR DAERAH
    • Sumatera Barat
    • Sumatera Selatan
    • Sumatera Utara
No Result
View All Result
ProLKN.id
No Result
View All Result
Home Edukasi

Sejarah Panjang Penemuan Penyakit TBC di Dunia

by Editor: Muhammad Ibrahim
9 Mei 2025 | 10:51 pm
in Edukasi
0 0
0
Sejarah Panjang Penemuan Penyakit TBC di Dunia

Ilustrasi,

Post Views: 1,226

ProLKN.id – Tuberkulosis atau Tubercle Bacillus (TBC) merupakan penyakit mematikan yang sudah ada sejak lama. Penyakit ini telah menjangkiti umat manusia sepanjang sejarah dan prasejarah manusia. Penyakit ini telah mewabah dalam bentuk epidemi besar dan kemudian mereda, sehingga berperilaku seperti penyakit menular lainnya, tetapi dengan skala waktu yang menantang penjelasan yang diterima untuk siklus epidemi. Mycobacterium tuberculosis mungkin telah membunuh lebih banyak orang daripada patogen mikroba lainnya.

Sejarah tuberkulosis berubah secara dramatis pada tanggal 24 Maret 1882, ketika Hermann Heinrich Robert Koch membuat presentasinya yang terkenal, Die Aetiologie der Tuberculose , kepada Berlin Physiological Society. Dalam presentasinya, Koch tidak hanya menyajikan demonstrasi basil tuberkel yang telah diidentifikasinya tetapi juga mengajukan postulatnya yang terkenal, mungkin lebih baik disebut postulat Koch-Henle, yang hingga hari ini menetapkan standar untuk demonstrasi etiologi infeksius.

Hermann Heinrich Robert Koch. (Foto: Wikepedia)

Saat menjadi Petugas Kesehatan Distrik di Wolstein, Koch sebelumnya telah menjelaskan siklus hidup antraks, sehingga mendapatkan pengangkatan di Kantor Kesehatan Kekaisaran di Berlin. Kontribusi Koch terhadap bakteriologi sangat banyak, dan ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kedokteran atau Fisiologi pada tahun 1905 untuk penjelasannya tentang etiologi tuberkulosis.

Pada tahun 1890, Koch membuat presentasi di Konferensi Medis Internasional Kesepuluh di Berlin, di mana ia mengatakan bahwa ia telah mengisolasi suatu zat dari basil tuberkel yang dapat “membuat bakteri patogen yang ditemukan dalam tubuh makhluk hidup menjadi tidak berbahaya dan melakukannya tanpa merugikan tubuh.” Ia menyebut zat ini tuberkulin, dan suntikannya dengan cepat menjadi populer sebagai pengobatan untuk tuberkulosis; suntikan itu segera didiskreditkan dan tidak efektif.

Koch menyuntikkan dirinya sendiri dengan 0,25 cm3  tuberkulin pekatnya dan mengamati bahwa ia mengalami “serangan demam yang luar biasa hebat … dan peningkatan suhu tubuh hingga 39,6°C.” Ia menyimpulkan bahwa tuberkulinnya mungkin berguna untuk diagnostik, dan dokter hewan Denmark segera menguji tuberkulin pada ternak.

Sementara pengetahuan tentang tuberkulosis maju dengan karya Villemin, Koch, von Pirquet, dan lainnya, gelombang pasang penyakit di Eropa dan Amerika Utara surut. Angka kematian mulai menurun pada awal dan pertengahan abad ke-19. Penjelasan untuk penurunan ini masih sulit dipahami. Kondisi sosial dan kehidupan yang membaik, kekebalan kelompok yang dihasilkan dari seleksi alam dari populasi yang secara genetik lebih resistan, dan perbaikan gizi semuanya telah ditawarkan sebagai hipotesis, tetapi tidak satu pun dari ini tampaknya cukup untuk sepenuhnya menjelaskan penurunan yang diamati dalam tingkat tuberkulosis.

Hermann Heinrich Robert Koch (kiri-bawah) bersama rekan se-Profesinya pada saat di Jepang tahun 1908. (Foto: net)

Penemuan Hermann Heinrich Robert Koch tentang TBC lewat empat Postulat Koch dan mengidentifikasi penyebab penyakit yang menyerang paru-paru itu akibat basil bernama Mycobacterium tuberculosis itu membuat Robert dianugerahi Hadiah Nobel l dalam Fisiologi dan Kedokteran pada 1905.

Lima tahun kemudian, Robert Koch wafat di usia 66 tahun pada 27 Mei 1910, di Karlsruhe, Keharyapatihan Baden, Jerman. Ia meninggalkan Emma Adolfine Josephine Fraatz (Emmy) istri yang ia nikahi pada 1866, dan satu orang anak semata wayang bernama Gertrude.

TBC Di Indonesia

Di Negara Indonesia sendiri Penyakit TBC memiliki sejarah yang panjang. Catatan tertua TBC di Indonesia ditemukan pada salah satu relief Candi Borobudur pada abad ke-8 Masehi. Sejak periode Hindia Belanda ada beberapa catatan terkait kegiatan TB, yaitu: Perkumpulan Centrale Vereniging Voor Tuberculose Bestrijding (CVT) dibentuk pada 1908 dan tahun 1939 didirikan 15 sanatorium untuk perawatan pasien TBC paru dan 20 consultatiebureau yang memberi penyuluhan dan pengobatan.

Setelah merdeka yaitu pada zaman Orde Lama (1945-1966) didirikan Lembaga Pemberantasan Penyakit Paru-paru (LP4) didirikan di Yogyakarta. Dikenal dengan Balai Pemberantasan Penyakit Paru-paru (BP4), lembaga tersebut disebarluaskan hingga ke 53 lokasi. Pada tahun 1950 Jenderal Soedirman meninggal karena TBC.

  • 1969-1973: Tanggung jawab penanganan TB dialihkan dari BP4 ke ke Direktorat Jenderal Pemberantasan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P4M) Depkes RI. Program pemberantasan TB terkait erat dengan program pencegahan TB melalui imunisasi BCG, yang dikenal dengan Program Pemberantasan Tuberkulosis (TBC) dan BCG atau sering disebut sebagai P2TBC/BCG. Penemuan pasien TB telah dimulai dengan pemeriksaan dahak dan masa pengobatan berlangsung selama 1-2 tahun.
  • 1976–1994: Masa pengobatan menjadi lebih singkat, yakni dari 1-2 tahun menjadi 6 bulan dimulai uji coba strategi Directly Observed Treatment Short- course (DOTS) untuk kali pertama.
  • Akhir 1990-an: DOTS dijalankan secara programatik untuk pertama kali di Kabupaten Muara Bungo, Jambi dan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan angka kesembuhan mencapai 85%.
  • 1999: Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Achmad Sujudi, MHA membentuk Gerakan Terpadu Nasional (Gerdunas) TB pada 24 Maret sebagai cikal bakal kemitraan TB Indonesia.
  • 2004: Survei prevalensi TB secara nasional dilakukan bersama Litbangkes Departemen Kesehatan RI
  • 2006: Survei resistensi obat TB dilakukan pertama kali di Indonesia.
  • 2009: Program Nasional Pengendalian TB Resistan Obat di Indonesia mulai diterapkan.
  • 2010: Strategi nasional program pengendalian TB berfokus pada penyediaan layanan TB berkualitas secara universal dengan menerapkan Jejaring Layanan Pemerintah Swasta atau Public Private Mix (PPM)
  • 2013-2014: Survei prevalensi TB secara nasional menggunakan metode yang sangat sensitif sesuai dengan rekomendasi WHO.
  • 2014: Sesuai indikator berbasis mikroskopis, Indonesia mencapai target MDGs dan telah menerima MDGs award atas prestasi yang dicapai. Indonesia meluncurkan pendekatan Keluarga Kesehatan dan Gerakan Masyarakat Kesehatan yang memasukkan penemuan pasien TB sebagai salah satu indikatornya. Dalam hal ini Puskesmas bertanggung jawab untuk melaksanakan intervensi pendekatan keluarga termasuk dalam penanggulangan TB di wilayah mereka.
  • 2015: TBC menjadi salah satu target Rencana Nasional Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan menjadi program prioritas Presiden, menjadi salh satu dari 12 standar layanan minimum (SPM), dimana pemerintah melakukan evaluasi kinerja dan akuntabilitasnya dalam memberikan pelayanan publik. Saat ini SPM sedang berproses menjadi rancangan peraturan pemerintah (RPP).
  • 2016: Indonesia merevisi strategi penanggulangan TB di Indonesia sesuai dengan hasil survei prevalens TB terbaru yang jauh lebih akurat. Penemuan dilakukan secara intensif, aktif dan masif. Jejaring pelayanan TB disempurnakan menjadi berbasis kabupaten/kota, district-based public-private mix.
  • 2017: Komitmen Politis untuk Mengakhiri TBC. Pada tahun 2017, Deklarasi Moskow diadakan dengan tujuan menegaskan kembali untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030.
  • 2018: UN High Level Meeting. Pada tahun 2018, UN High Level Meeting, Pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB pertama kali tentang tuberkulosis yang diadakan pada 26 September 2018 mendukung untuk mengakhiri TBC.
  • 2020: Kementerian Kesehatan mengeluarkan Protokol Layanan TBC dalam masa Pandemi COVID-19 untuk memastikan layanan TBC tetap berjalan baik. Termasuk adanya kampanye #BersamaKitaSehat untuk mengajak masyarakat untuk “Bersama Menuju Eliminasi TBC dan Melawan COVID-19”
  • 2021: Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sudah menyusun pedoman secara bersama Pedoman Sekolah Peduli TBCdan pedoman ini merupakan bagian implementasinya yang dilakukan oleh lintas sektor dengan ujung tombaknya tentu pembina UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) baik di provinsi maupun di kabupaten/kota dalam mendukung dan berpartisipasi untuk promosi dan preventif daripada penularan TBC.
  • Bersamaan dengan peringatan HUT RI ke 76, Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Maka, dalam rangka Peluncuran Awal Perpres 67 Tahun 2021, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Bappenas bersama-sama berkomitmen untuk melakukan percepatan eliminasi TBC sesuai dengan arahan presiden RI yang juga tertuang dalam naskah Perpres No 67 Tahun 2021.
  • Pengembangan strategi berdasarkan tantangan yang dihadapi program dan target yang harus dicapai.

TBC kini menjadi penyebab kematian nomor dua setelah pandemi Covid-19 akibat penyakit menular pada tahun 2022. Setelah terjadi tren penurunan angka orang yang menderita TB secara global dari tahun 2010, angka ini kembali menaik sejak tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 dimulai. Sekitar 10,6 juta orang menderita TB dengan angka kasus TB baru yang dilaporkan adalah sebesar 7,5 juta pada tahun 2022. Angka ini merupakan angka terbesar sejak 1995 yang kemungkinan berasal dari orang-orang yang memiliki TB di tahun-tahun sebelumnya selama pandemi Covid-19 yang menyebabkan terhambatnya penemuan kasus, diagnosis, dan pengobatan TB.

Walaupun demikian, dampak lain dari adanya pandemi Covid-19 adalah penurunan angka kematian TB dengan adanya PPKM yang membatasi transmisi TB pada tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2022, angka kematian global akibat TB (termasuk orang dengan HIV) adalah sebesar 1,30 juta yang dikatakan menurun dibandingkan tahun 2020 dan 2021. Mayoritas orang yang meninggal akibat TB adalah orang yang negatif-HIV (sekitar 1,13 juta), sementara diperkirakan terdapat 167.000 kematian pada ODHA dengan TB.

Di samping itu, diperkirakan sebanyak 410.000 orang yang terinfeksi TB termasuk ke dalam golongan TB resisten multiobat (TB-MDR) atau TB resisten rifampisin (TB-RR) pada tahun 2022. Sementara orang yang menerima pengobatan jauh lebih kecil, yaitu sekitar 175.650 orang.

Dari segi geografis, daerah dengan kasus TB paling tinggi berada di Asia Tenggara (46%) diikuti Afrika (23%), Pasifik Barat (18%), diikuti Mediterania Timur (8,1%), Amerika (3,1%), dan Eropa (2,2%). Tingginya angka kasus TB di Asia Tenggara kemungkinan disebabkan oleh tiga negara yang tergolong ke dalam tiga puluh negara dengan beban kasus TB tertinggi, yaitu Indonesia (beban kasus TB tertinggi kedua, sebesar 10% kasus global), Filipina (beban kasus TB tertinggi keempat, sebesar 7,0% kasus), dan Myanmar. Selain itu, ketiga negara ini juga berperan dalam peningkatan kasus TB global tertinggi dengan penambahan 0,4 juta kasus pada tahun 2022.

(Vhi/Tim)

 

 

 

Referensi:

  • sciencedirect.com/
  • tbcindonesia.com/
  • Wikepedia
Share News with:
Tags: #VaksinBill GatesEdukasiTBC

Editor: Muhammad Ibrahim

BERITATERKAIT

Menghina Seseorang Bisa Dipenjara Kurungan, Berikut Penjelasannya!

Menghina Seseorang Bisa Dipenjara Kurungan, Berikut Penjelasannya!

by Editor: Muhammad Ibrahim
Juli 16, 2025 | 2:41 pm
0

Batam, ProLKN.id - Menghormati dan menjaga martabat orang lain sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dengan berbagai kondisi akhirnya ada...

Mengenal 5 Manfaat Buah Alpukat

Mengenal 5 Manfaat Buah Alpukat

by Editor: Muhammad Ibrahim
Juli 5, 2025 | 10:44 pm
0

Batam, ProLKN.id - Buah Alpukat, atau yang juga dikenal sebagai alligator pear atau avocado pear (Persea americana), adalah pohon hijau abadi dari keluarga...

10 Manfaat Buah Leci untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya

10 Manfaat Buah Leci untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya

by Editor: Muhammad Ibrahim
Juni 7, 2025 | 3:40 am
0

Batam, ProLKN.id - Buah leci, yang dikenal dengan rasa manis dan segar, memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Kaya...

Sejarah Hari Lahir Pancasila, Momentum Pemersatu Kebergaman Bangsa Indonesia

Sejarah Hari Lahir Pancasila, Momentum Pemersatu Kebergaman Bangsa Indonesia

by Editor: Muhammad Ibrahim
Juni 1, 2025 | 4:40 pm
0

Batam, ProLKN.id - Hari Lahir Pancasila sebagai tonggak penting dalam perjalanan sejarah kemerdekaan. Momen ini diperingati oleh bangsa Indonesia setiap...

Harus Tau! Ternyata Asal Usul Pasir Laut Sebagian Berasal dari Kotoran Ikan, Begini Penjelasannya!

Harus Tau! Ternyata Asal Usul Pasir Laut Sebagian Berasal dari Kotoran Ikan, Begini Penjelasannya!

by Editor: Muhammad Ibrahim
Mei 18, 2025 | 5:59 pm
0

Batam, ProLKN.id - Pasir pantai yang indah dan lembut ternyata tidak langsung ada begitu saja, dalam hal ini Indonesia sebagai...

Selain Indonesia, Ternyata Ini Negara-Negara Lokasi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

Selain Indonesia, Ternyata Ini Negara-Negara Lokasi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

by Editor: Muhammad Ibrahim
Mei 9, 2025 | 9:59 pm
0

Jakarta, ProLKN.id - Usai Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu lokasi uji coba vaksin tuberculosis (TBC)...

Sejarah Peringatan Hari Buruh “May Day”

Sejarah Peringatan Hari Buruh “May Day”

by Editor: Muhammad Ibrahim
Mei 1, 2025 | 11:33 pm
0

Batam, ProLKN.id - Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Peringatan Hari Buruh ini merupakan momentum...

Mau Tau 5 Faktor Penyebab Harga Emas Turun? Berikut Penjelasannya

Mau Tau 5 Faktor Penyebab Harga Emas Turun? Berikut Penjelasannya

by Editor: Muhammad Ibrahim
April 26, 2025 | 7:01 pm
0

Batam, ProLKN.id - Emas telah lama dianggap sebagai salah satu aset investasi yang aman dan stabil. Namun, seperti aset lainnya,...

Mau Tau Cara Mengaktifkan eSIM Android dan Kelebihannya? Berikut Penjelasannya

Mau Tau Cara Mengaktifkan eSIM Android dan Kelebihannya? Berikut Penjelasannya

by Editor: Muhammad Ibrahim
April 13, 2025 | 9:28 pm
0

Jakarta, ProLKN.id - Zaman serta Teknologi seluler berkembang semakin pesat dengan menciptakan berbagai macam inovasi baru untuk memudahkan manusia. Salah...

Kamu Harus Tau! 7 Makanan dan Minuman yang Baik untuk Otak dan Cegah Pikun

Kamu Harus Tau! 7 Makanan dan Minuman yang Baik untuk Otak dan Cegah Pikun

by Editor: Muhammad Ibrahim
April 2, 2025 | 5:14 pm
0

Batam, ProLKN.id Gaya hidup yang serba modern saat ini ternyata tidak menjamin untuk setiap orang selalu memperhatikan kualitas nutrisi pada...

Next Post
Li Claudia Chandra Serahkan Bantuan Tunai Kepada Lansia

Li Claudia Chandra Serahkan Bantuan Tunai Kepada Lansia

https://prolkn.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Video-2025-02-18-at-23.59.18-1.mp4

BERITA MENARIK

Menghina Seseorang Bisa Dipenjara Kurungan, Berikut Penjelasannya!

Menghina Seseorang Bisa Dipenjara Kurungan, Berikut Penjelasannya!

Juli 16, 2025 | 2:41 pm
Mengenal 5 Manfaat Buah Alpukat

Mengenal 5 Manfaat Buah Alpukat

Juli 5, 2025 | 10:44 pm
10 Manfaat Buah Leci untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya

10 Manfaat Buah Leci untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya

Juni 7, 2025 | 3:40 am
Sejarah Hari Lahir Pancasila, Momentum Pemersatu Kebergaman Bangsa Indonesia

Sejarah Hari Lahir Pancasila, Momentum Pemersatu Kebergaman Bangsa Indonesia

Juni 1, 2025 | 4:40 pm
Harus Tau! Ternyata Asal Usul Pasir Laut Sebagian Berasal dari Kotoran Ikan, Begini Penjelasannya!

Harus Tau! Ternyata Asal Usul Pasir Laut Sebagian Berasal dari Kotoran Ikan, Begini Penjelasannya!

Mei 18, 2025 | 5:59 pm
ProLKN.id

Copyright © 2025 | prolkn.id All Rights Reserved

Media Siber ProLKN.id - PT Lancang Kuning Namanya

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Translate »
No Result
View All Result
  • HOME
  • KEPRI
    • Batam
    • Tanjung Pinang
    • Karimun
    • Bintan
    • Lingga
    • Natuna
    • Anambas
  • BP BATAM
  • PEMKO BATAM
  • DPRD BATAM
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • EDUKASI
  • OLAH RAGA
  • KABAR DAERAH
    • Sumatera Barat
    • Sumatera Selatan
    • Sumatera Utara

Copyright © 2025 | prolkn.id All Rights Reserved