Jakarta, Prolkn.id- Polda Metro Jaya membongkar industri pembuatan film porno. Rumah produksi film dewasa pun digerebek. Total, ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menerangkan pengungkapan ini berawal dari patroli siber yang dilakukan oleh jajarannya.
Sejumlah artis hingga selebgram terlibat sebagai pemeran dalam film porno yang dibuat oleh sebuah rumah produksi di Jakarta Selatan. yang dibuat oleh sebuah rumah produksi di Jakarta Selatan. Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan berdasarkan identifikasi ada 12 wanita dan lima pria yang dilibatkan sebagai pemeran.
“Perlu saya sampaikan di sini latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram,” kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Senin (11/9).
Ade Safri melanjutkan ada pula JAAS sebagai kamerawan, AIS sebagai editor film, AT sebagai sound engineering, AT sebagai figuran dan SE sebagai sekretaris dan juga salah satu pemeran wanita yang ada di dalam film.
Dua dari belasan pemeran wanita itu diketahui merupakan Siskaeee dan Virly Virginia. Sedangkan lainnya yakni CN, SE, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS dan AB.
“SKE (Siskaeee) dan VV (Virly Virginia),” ucap Ade. Dari 12 pemeran wanita itu, satu di antaranya yang berinisial SE telah ditangkap dan berstatus tersangka. Selain sebagai pemeran, SE diketahui juga merupakan sekretaris dari rumah produksi tersebut.
Sementara itu untuk lima orang pria yang terlibat dalam pembuatan film porno itu masing-masing berinisial BP, P, UR, AG, dan RA.
Dilansir dari kompas.com (11/09/2023) Pemeran adegan dewasa ini tak terikat kontrak. Para pemeran ini mendapat bayaran setiap produksi film selesai.
Bayaran yang diterima yakni Rp 10 juta hingga Rp 15 juta pada setiap filmnya.
“Jadi pembayaran hanya sekali per film dengan kisaran pembayaran Rp 10 juta sampai Rp 15 juta,” kata dia.
Namun, bayaran itu bervariasi sesuai dengan nilai popularitas pemerannya.
“Tergantung seberapa pengaruh kuat (terkenalnya) dari pemeran di masyarakat,” jelas dia.
Polisi saat ini masih memburu 11 pemeran wanita dan lima orang pemeran pria yang terlibat dalam proses pembuatan film.
“12 pemeran wanita salah satunya tadi kami penangkapan dan 11 lainnya saat ini masih kami kembangkan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Ade.
“Kemudian ada lima orang pemeran pria yang saat ini juga masih dikembangkan untuk penyelidikan,” tambah dia.
Sebelumnya, jajaran Polda Metro Jaya menggerebek rumah produksi film dewasa yang beroperasi di Jakarta Selatan.
Penggerebekan ini dilakukan pada 17 Juli 2023, dengan laporan polisi model A nomor LP/A/54/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, polisi menangkap lima orang dengan inisial I, JAAS, AIS, AT, dan SE.
Mereka terdiri dari sutradara hingga pemeran dari film dewasa itu. (*red)