Batam, ProLKN.id – Nikotin adalah zat kimia yang ditemukan dalam tanaman tembakau seperti rokok, cerutu, tembakau kunyah, dan juga produk vape dalam bentuk cairan yang diuapkan.
Zat ini dikenal terutama karena efeknya yang membuat kecanduan, yang merupakan salah satu alasan utama orang terus merokok meskipun mengetahui risiko kesehatannya.
Zat Nikotin yang kita hirup bukan cuma ketika saat kita mengisap rokok konvensional, tapi juga pada saat kita menghisap rokok elektrik. Perokok sering merasa perlu untuk terus mengonsumsi produk nikotin untuk menghindari gejala putus nikotin seperti kecemasan dan kesulitan berkonsentrasi.
Saat merasa lelah dengan berbagai masalah yang dialami, tak sedikit orang yang memilih rokok sebagai pelepas stres. Rokok dianggap sebagai pereda stres yang bisa menimbulkan ketenangan.
|Baca Juga : Setelah rokok pemerintah resmi menaikkan tarif cukai minuman yang mengandung alkohol
Saat Anda merokok, nikotin memasuki aliran darah Anda dan berjalan ke otak untuk melepaskan beberapa neurotransmiter termasuk dopamin. Perasaan positif yang Anda alami saat dopamin dilepaskan berlangsung singkat. Setelah kadar dopamin menurun, Anda justru akan merasa lebih buruk daripada sebelum merokok.
Saat dihirup, nikotin akan masuk ke dalam peredaran darah. Berapa lama zat ini bisa berada di peredaran darah tergantung pada sejumlah faktor, termasuk genetik dan seberapa banyaknya. Namun, rata-rata nikotin bisa bertahan antara 80 – 100 jam (sekitar 3-4 hari).
“Tidak ada cara untuk menghilangkannya dengan cepat,” kata wakil direktur program pemeriksaan paru di fakultas kedokteran Universitas South Carolina, AS, Benjamin Toll Ph.D, saat dikutip dari kompas.com melalui jaringan prolkn.id senin, (22/07/2024).
Perokok konvensional memiliki risiko 25 kali lebih tinggi menderita kanker paru. Meski perokok elektronik memiliki paparan racun lebih rendah, tetapi bukan berarti mereka bebas dari masalah.
|Baca Juga : Konsumsi rokok murah meningkat tinggi diduga aturan tarif cukai menjadi penyebabnya
Rokok elektronik diketahui terkait dengan penyakit paru kronis dan asma. Para ahli menegaskan, karena pemakaian rokok elektrik relatif baru maka efek jangka panjangnya belum banyak diketahui.
Selain berdampak pada kesehatan paru, nikotin dalam tubuh juga berdampak pada naiknya tekanan darah, detak jantung, dan hal ini bisa menyebabkan serangan jantung.
Berhenti merokok memang tak selalu mudah, tetapi saat ini ada bantuan yang bisa kita dapatkan, misalnya konseling atau terapi menggunakan produk pengganti nikotin.
“Manfaat berhenti merokok langsung dirasakan oleh tubuh, jadi tak ada kata terlambat,” kata dokter Alejandra Ellison-Barnes seperti dikutip dari USA Today.
Beberapa produk dirancang untuk membantu orang berhenti merokok dengan menyediakan nikotin dalam bentuk yang kurang berbahaya, seperti permen karet nikotin, plester nikotin, dan tablet hisap nikotin.
|Baca Juga : Mulai 1 januari 2024 pemerintah kenakan pajak untuk rokok elektrik
Dilansir dari National Health Service (NHS), ketika seseorang berhenti merokok, ada beberapa manfaat untuk kesehatan mental, seperti:
- Kecemasan, depresi dan tingkat stres yang lebih rendah
- Kualitas hidup dan mood positif meningkat
- Dosis obat-obatan yang digunakan untuk mengobati masalah kesehatan mental dapat dikurangi
Dengan demikian, berhenti merokok tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi juga baik untuk meningkatkan kesehatan mental. (*/red)