Prolkn.id – Pemimpin politik kelompok milisi Hamas Palestina, Ismail Haniyeh meyakini pihaknya bisa bertahan lebih lama dari serangan Israel di Gaza dan meraih kemenangan dalam perang tersebut.
“Kalau musuh ingin pertempuran panjang, kapasitas kita lebih panjang lagi,” kata Haniyeh, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (17/11/2023).
Dilansir dari cnnindonesia.com, Haniyeh menambahkan bahwa setelah berminggu-minggu perang dan meskipun terjadi serangan “biadab” Israel terhadap warga sipil, rakyat Palestina telah menggagalkan rencana Israel.
“Rencana ini telah gagal, dan musuh belum mampu mencapai tujuannya atau mengembalikan tawanannya kecuali harga yang ditentukan oleh pihak perlawanan,” katanya.
Lebih lanjut, Haniyeh juga berterima kasih kepada sekutu regional atas dukungan mereka selama perang.
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran hampir setiap hari melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di perbatasan Israel-Lebanon untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
“Saya salut kepada front perlawanan yang telah berkontribusi dalam pertempuran ini melalui keseimbangan strategis,” katanya.
Rumah Haniyeh diserang oleh jet tempur Israel pada Rabu (15/11/2023) malam. Hal tersebut dibenarkan oleh Israel yang mengatakan alasan menyerang rumah Haniyeh lantaran diduga menjadi titik pertemuan pimpinan Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menegaskan tujuannya untuk melenyapkan Hamas. Menurutnya, tak ada tempat untuk bersembunyi di Gaza.
“Tidak ada tempat di Gaza yang tidak akan kami jangkau, tidak ada tempat persembunyian, perlindungan, atau perlindungan bagi para pembunuh Hamas,” kata Netanyahu, dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun media sosial X, Rabu (15/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Israel menggempur wilayah Gaza sejak 7 Oktober lalu setelah pasukan Hamas menyerang Negeri Zionis tersebut. Tentara Israel menyerang membabi buta hingga menewaskan belasan ribu warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan perempuan.
Sampai hari ini pasukan Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah lokasi, salah satunya rumah sakit di Gaza. Mereka menggerebek RS Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza. Israel menuding ada markas komando Hamas di rumah sakit tersebut.
Terbaru tentara Israel mengerahkan sejumlah tank mengepung RS Al-Ahli, satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi dalam beberapa hari terakhir. (*/red)