Batam (PROLKN.ID) – Isdianto-Suryani Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut 2 melakukan kampanye hari terakhir dengan Freeze Mob sepanjang 20 Km bersama kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hanura, Demokrat, dan relawan pendukung.
Isdianto dan Suryani berpanasan memunculkan kepala dari mobil untuk menyapa peserta Freeze Mob yang berdiri di sepanjang jalan dari Tanjung Uncang hingga kawasan Welcome to Batam (WTB) di Kota Batam, Sabtu (5/12/2020).
Sebelum aksi Freeze Mob yang dilakukan sesuai protokol kesehatan ini dimulai, dibuka dengan sambutan dari Calon Gubernur Isdianto yang juga Gubernur Kepri petahana dan doa bersama peserta dan sejumlah tokoh Kepulauan Riau.
Hadir Ismeth Abdullah, Huzrin Hood, M. Al Ichsan, dan Fauzi Bahar adalah tokoh-tokoh sentral yang mendukung Isdianto-Suryani paslon nomor urut 2. Tak ketinggalan Ketua DPW PKS Kepri yang juga Wakil Ketua II DPRD Kepri Raden Hari Tjahyono.
Isdianto memberikan pesan, “Mudah-mudahan dengan gerakan yang kita lakukan akan menambah energi untuk kemenangan Isdianto-Suryani di tanggal 9 Desember ini.”
Isdianto mengatakan kampanye terakhir ini ia lakukan dengan cara keliling kota Batam dengan tujuan untuk menyapa masyarakat yang saat kampanye belum sempat ia jumpai.
“Kita ketahui jadwal kampanye memanglah padat. Sehingga ada beberapa tempat yang kiranya saya belum sempat singgahi. Maka, saya keliling untuk menyapa masyarakat yang belum saya jumpai,” ujar Isdianto.
Kegiatan ini, sambung Isdianto dilakukan dengan cara yang sopan dan santun serta tidak brutal di jalan.
Sementara itu Suryani mengajak para relawan dan simpatisan memanfaatkan hari terakhir kampanye.
“Manfaatkan hari terakhir utk bisa berkampanye, ajak semua warga untuk hadir di TPS gunakan hak suara memilih Isdianto-Suryani nomor 2,” ujar Suryani.
Suryani juga mengajak pendukung untuk mengawal suara Isdianto-Suryani di Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar tidak ada terjadi kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sambutan pengguna jalan sangat luar biasa, mereka berteriak memanggil nama Isdianto dan Suryani.
(Bdi)
