Jakarta, ProLKN.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memecat Shin Tae-yong, sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Pemecatan pelatih asal Korea Selatan ini disampaikan dalam konferensi pers di kantor PSSI Jakarta, pada Senin (06/01/2025).
Pemecatan Shin Tae-Yong, yang akrab disapa STY, mengejutkan banyak pihak mengingat prestasi yang telah diraih selama masa kepemimpinannya. STY ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Desember 2019 dan berhasil membawa tim Merah Putih menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Di bawah asuhannya, Timnas Indonesia berhasil mencapai babak final Piala AFF 2020 dan mencatatkan prestasi baik di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026. Selain itu, kinerja tim di level usia muda juga menunjukkan peningkatan, terutama di Piala Asia U-20 2023.
Namun, meskipun berhasil membawa perubahan positif, PSSI merasa perlu melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap tim, terutama setelah hasil yang kurang memuaskan dalam beberapa laga terakhir, termasuk di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam keterangan resminya menyatakan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan jangka panjang sepak bola Indonesia.
“Apa yang kita lakukan hari ini untuk kebaikan Tim Nasional kalau dilihat PSSI 1,5-2 tahun terakhir mempunyai program sangat konsisten. Semua kita lakukan sangat transparan tanpa agenda tertutup. Kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Coach Shin Tae-yong selama ini,” ucap Erick Thohir, dalam keterangannya Senin (06/01/2025).
Pelatih asal Korea Selatan itu telah memimpin Skuad Garuda selama lima tahun. Periode tersebut menjadikan Shin Tae-Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia terlama kedua dalam sejarah. Namun, jika dihitung sejak era Reformasi, STY adalah yang paling lama.
Shin Tae-yong juga dikenal sebagai sosok yang mendapatkan Golden Visa dari Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, pada Juli 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan komitmennya dalam memajukan sepak bola Indonesia. Meskipun demikian, status tersebut tidak menghalangi PSSI untuk mengambil langkah tegas dalam memperbaiki performa tim.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antara PSSI dan Shin Tae-yong juga sempat disorot, terutama terkait dengan kebijakan seleksi pemain dan sistem pelatihan yang diterapkan. Meskipun ada beberapa kritik terhadap seleksi pemain yang dianggap kurang mengakomodir talenta lokal, STY tetap mempertahankan pendekatan yang sesuai dengan filosofi sepak bola modern yang ia anut. Namun, PSSI berpendapat bahwa perubahan strategi dan pendekatan baru diperlukan untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Pemecatan Shin Tae-Yong ini memang membawa duka bagi penggemar dan pemain yang mengagumi dedikasinya, namun langkah ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi kebangkitan Timnas Indonesia menuju prestasi yang lebih gemilang di pentas sepak bola dunia.
Erick Tohir menegaskan kembali komitmennya untuk terus memajukan sepak bola Indonesia dan mengajak semua pihak untuk bersatu dalam upaya tersebut.
“Keputusan ini bukan karena timnas milik siapa-siapa tapi karena timnas ini milik Indonesia,” tegasnya. (Tim)