Jakarta, Prolkn.id- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah terus melanjutkan rencana pensiun dini PLTU Batubara. Hal ini dilakukan salah satunya untuk menurunkan tingkat polusi udara.
“Kami sedang berusaha mempensiun dinikan yang baru bara,” kata Suharso dalam acara Antisipasi Dampak Perubahan Iklim untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045 di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (21/8/2023).
Dia mengatakan upaya mempensiunkan PLTU Batubara tidak bisa dilakukan secara instan melainkan butuh proses. Dia mengatakan saat ini pemerintah terus menganjurkan PLTU untuk melakukan co-firing. Co-firing merupakan teknik substitusi PLTU batubara dengan bahan biomassa pada rasio tertentu. Teknik ini biasa dilakukan dengan membakar secara bersamaan kedua bahan tersebut.
Suharso mengatakan di beberapa daerah pemerintah sudah menganjurkan agar PLTU melakukan co-firing guna mengurangi emisi karbon. Dia mengatakan co-firing akan menurunkan sekitar 30% emisi PLTU.
“Semua lini kami upayakan,” kata dia.
Sebelumnya, meningkatnya polusi udara tengah menjadi sorotan oleh pemerintah. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia turut angkat suara perihal memburuknya kualitas udara di Jakarta adalah akibat dari polusi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara.
Bahlil mengatakan bahwa saat ini Jakarta menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia imbas dari PLTU batu bara.
Bahlil mengatakan bahwa saat ini Jakarta menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia imbas dari PLTU batu bara.
“Sekarang di Jakarta salah satu polusi udara terjelek di dunia karena PLTU batu bara kita,” tegas Bahlil dalam Penutupan Orientasi Diponegoro Muda di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, seperti dilansir CNNIndonesia, dikutip Senin (21/8/2023).
Selain PLTU batu bara, Bahlil menyebut ada sumbangsih emisi kendaraan bermotor. Oleh karena itu, ia mendorong semua pihak beralih menggunakan kendaraan listrik (*/red).