Jakarta, ProLKN.id – PT Pertamina (Persero) saat ini tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92 yang disebut sebagai Pertamax Green 92.
Namun, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan secara resmi oleh pemerintah. Pertamax Green 92 ini dinilai memiliki kadar oktan yang memenuhi syarat ramah lingkungan. Itu berarti, produk ini bisa menekan emisi karbon dan menekan impor gasoline.
Pertamax Green merupakan olahan dari molase tebu, yang telah diracik menjadi bahan bakar nabati, melalui campuran etanol, Pertamax Green diklaim dapat membantu mengurangi emisi kendaraan bermotor, dan mampu mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 31 persen.
|Baca Juga: Siap-Siap Tahun 2025 Bangun Rumah Sendiri Bakal Kena Pajak 2,4 Persen, Ini Kriterianya
Rencananya Pertamax Green 92 ini akan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan Pertalite, berkisar antara Rp12.500 – Rp13.900 per liter. Sedangkan Pertalite dihargai Rp10.000 per liter. Jadi, tidak jauh berbeda dengan harga Pertamax 92 yaitu Rp13.400.
Meskipun begitu, Anda perlu tahu bahwa harga tersebut tidak mengikat. Karena harga Pertamax Green 92 dipengaruhi beberapa faktor seperti:
- Harga minyak mentah dunia: Kenaikan harga minyak mentah dunia dapat mendorong kenaikan harga Pertamax Green 92.
- Biaya produksi: Biaya produksi Pertamax Green 92 yang lebih tinggi dibandingkan Pertalite turut memengaruhi harganya.
- Pajak dan subsidi: Kebijakan pemerintah terkait pajak dan subsidi dapat mempengaruhi harga jual Pertamax Green 92.
Perluasan penjualan produk BBM hijau juga dilakukan untuk produk Pertamax Green 95. Meski begitu, peredaran kedua produk tersebut memang masih terbatas. Rencananya kedua produk unggulan Pertamina ini akan diluncurkan secara bersamaan tahun ini, namun kepastiannya belum ada kabar lebih lanjut.

Menurut Co-Founder dan CMO Lifepal.co.id, Benny Fajarai mengungkapkan beberapa kelebihan Pertamax Green 92 yaitu:
- Lebih Ramah Lingkungan
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, pihaknya tengah mengkaji meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax dengan mencampur Pertalite dengan etanol 7% (E7), sehingga menjadi Pertamax Green 92. Dengan kandungan nabati di dalamnya membuat produk bahan bakar satu ini dapat menurunkan emisi karbon. Sehingga, membuatnya lebih ramah lingkungan. - Lebih Irit dan Meningkatkan Performa Mesin
Bensin biasa memiliki efisiensi rendah dibandingkan bahan bakar lain dengan nilai oktan lebih tinggi. Etanol menambah nilai oktan bensin, sehingga pembakaran bensin lebih sempurna dan menurunkan tingkat konsumsi bahan bakar. Bahan bakar dengan kadar oktan 92 dapat membuat proses pembakaran mesin lebih sempurna, dan memiliki kemampuan membersihkan residu karbon pembakaran di dalam mesin.
|Baca Juga: Unjuk Rasa Warga Putra Jaya Tanjung Uncang, Langsung di Kawal Kapolresta Barelang
Pertamina berencana untuk meluncurkan Pertamax Green 92 seiring dengan ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), yang mengharuskan nilai oktan bensin minimal 91 (RON 91). Dengan perubahan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas bahan bakar dan dampak lingkungan yang lebih positif. (*/red)
Sumber:
beritasatu.com