Batam, ProLKN.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepulauan Riau (Kepri) telah selesai dilaksanakan, hasil quick count yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia menunjukkan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur (cagub-wagub) Kepri nomor urut 1, Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura mendapatkan 55,07 persen suara sedangkan cagub-wagub nomo/.r urut 2, Muhammad Rudi-Aunur Rafiq mengantongi 44,93 persen suara.
|Baca Juga: Hasil Quick Count Pilkada 2024 Kota Batam Amsakar Li Claudia Unggul 64,39 Persen
Dominasi pasangan Ansar-Nyanyang terlihat jelas di berbagai tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Kepri, termasuk di Tanjungpinang, Batam, dan Karimun. Mereka mencatatkan kemenangan di beberapa TPS, seperti TPS 011 di Tanjung Uma dan TPS 013 di Baloi Indah, Batam, serta TPS 09 di Galang Baru dan TPS 21 di Tanjung Piayu, Batam. Di Karimun, mereka juga unggul di TPS 007 Tanjung Batu Kota.
Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi dalam keterangannya mengatakan Quick Count Pilkada Kepulauan Riau 2024 data yang masuk 100 persen.
“Quick Count Pilkada Kepulauan Riau 2024 dengan data masuk 100 persen perolehan pasangan nomor urut 1, H. Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura (55,07 persen), pasangan nomor urut 2, Muhammad Rudi-Aunur Rafiq (44,93 persen),” ucap Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi dalam keterangannya, kepada awak media Kamis (28/11/2024).
Perlu diketahui Poltracking Indonesia melaksanakan quick count Pilkada serentak 2024 di Kepri. Quick count dilaksanakan pada hari pemilihan Pilkada serentak yakni, Rabu 27 November 2024. Maksud dan tujuan dari quick count ini untuk memantau pelaksanaan Pilkada di Kepulauan Riau dan memprediksi hasil perolehan suara secara cepat.
Lebih lanjut populasi quick count adalah seluruh suara sah yang tersebar pada 3.327 TPS di Kepulauan Riau. Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling.
|Baca Juga: Kepala BP Batam Gunakan Hak Pilih di TPS 017 Rosedale
Selanjutnya, jumlah sampel yang diambil sebanyak 530 TPS tersebar proporsional di 7 kabupaten/kota dengan margin of error kurang lebih 1,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dengan kelurahan/desa di setiap kota/kabupaten dipilih secara acak dan proporsional, kemudian TPS dipilih secara acak. (*/red)