Batam, ProLKN.id – Sejarah penindasan manusia yang disebabkan oleh pekerjaan selalu terulang dan terus-menerus ada dalam kehidupan masyarakat. Eksistensi sosial masyarakat yang membentuk kesadaran manusia, menjadi alasan mengapa pekerjaan menjadi hal yang sangat berharga.
Fenomena “Pekerjaan adalah segalanya”, sering terjadi ditengah masyarakat kita, determinisme ekonomi menciptakan tujuan utama dan hasil akhir dari pekerjaan manusia adalah materi.
Hal ini terjadi pada seorang wanita yang berprofesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG) Mikol (Minuman Beralkohol) di salah satu foodcourt di kota Batam, selain menjual Mikol kepada para tamu para SPG kerap melakukan prilaku ikut menemani dan minum alkohol bersama para tamu demi mencapai target penjualan minuman tersebut yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut saksi mata, SPG tersebut terlihat aktif mendampingi tamu yang membeli produk minuman seperti Carlsberg, Heineken dari foodcourt tempatnya bekerja. Dalam upaya mencapai target penjualan, ia bahkan terlihat turut serta dalam aktivitas minum bersama tamunya.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Tim Investigasi Prolkn.id terhadap SPG Bunga (*nama samaran) mengungkapkan, bahwa mereka terkadang “ikut minum” dengan pelanggan sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka demi mengejar target.
“Saya harus ikut minum bang, agar dapat mencapai target, kalau tidak ikut minum pelanggan kan enggak mau nambah minuman nya, dan ini agar pelanggan merasa puas apa yang kita layani untuk minum,” ungkap Bunga kepada Tim ProLKN.id, (01/08/2024)
Bunga pun mengungkapkan bahwa taktik ini digunakan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan menciptakan suasana yang lebih santai.
“Kadang-kadang, untuk membuat pelanggan merasa nyaman dan lebih terbuka, saya ikut minum bersama mereka supaya menciptakan suasana menyenangkan bagi pelanggan.” Ungkap Bunga.
Seorang tokoh masyarakat Tanjunguma Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam, Julham Aceh memberikan tanggapan terkait metode SPG tersebut. Julham menilai bahwa metode “ikut minum” dalam konteks penjualan dapat menimbulkan masalah etika dan moral.
“Dalam agama Islam, menjaga batasan dan integritas adalah hal yang sangat penting. Melibatkan diri dalam aktivitas seperti minum alkohol untuk mencapai target penjualan jelas tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah tersebut,” ujarnya.
Feneomena ini tentu menjadi kekhawatiran dan menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai praktik penjualan Mikol dan etika moral bekerja di salah satu perushaan Foodcourt di kota Batam.
Beberapa ahli berpendapat bahwa meskipun tujuan bekerja harus mencapai target penjualan itu penting untuk perusahaan, namun setidaknya tindakan tersebut harus dilakukan dengan tetap menjaga profesionalisme dan moral etika dalam bekerja.
Sampai dengan berita ini diterbitkan, pihak manajemen foodcourt belum dapat di konfirmasi oleh Tim ProLKN.id, terkait fenomena SPG Mikol tersebut, apakah manajemen perusahaan dengan sengaja membuat satu aturan yang wajib dilakukan oleh para pekerja SPG Mikol tersebut tanpa memperhatikan dampak etika moral yang buruk terhadap wanita dan masyarakat. (M. Ikhsan)