Batam, ProLKN.id – Aliansi Batam Menggugat (ABM) menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan tarif dasar listrik, yang berakhir tanpa kesepakatan. Berlangsung di depan Kantor PT PLN (Pelayanan Listrik Nasional) Batam, Rabu (28/08/2024).
Demonstrasi yang dimulai pada pukul 10.00 WIB ini dihadiri oleh puluhan orang yang memprotes kebijakan pihak PLN Batam yang dianggap memberatkan masyarakat.
Para demonstran menyuarakan penolakan mereka terhadap kenaikan tarif dasar listrik yang dinilai akan membebani anggaran rumah tangga, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah.
Salah satu isu utama yang disorot ABM adalah kebijakan PLN Batam yang mewajibkan penggunaan daya listrik 10 ampere, untuk pelanggan baru dan tidak memberikan opsi bagi pelanggan lama untuk menurunkan daya.
Koordinator aksi ABM, Andri, dalam orasinya menyatakan, kenaikan tarif dasar listrik ini sangat tidak adil bagi masyarakat yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami meminta agar pihak PLN Batam meninjau kembali kebijakan ini dan mencari solusi yang lebih adil.
“Kali ini kami menemui jalan buntu lagi. Tidak ada kesepakatan. Jawaban mereka tetap sama seperti sebelumnya,” ungkap Andri setelah pertemuan.
Andri menegaskan bahwa aksi ini hanya permulaan dari rangkaian demonstrasi yang lebih besar. “Kami akan menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar, tidak hanya di PLN Batam, tetapi juga di Pemprov Kepri,” sambung Andri menegaskan.
Berikut adalah tuntutan Aliansi Batam Menggugat (ABM) sebagai berikut:
1. Batalkan kenaikan tarif listrik yang ditetapkan tanpa sosialisasi dan diduga melanggar Pasal 46 Ayat 1 UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
2. Tuntut kompensasi bagi pelanggan PLN Batam saat terjadi pemadaman listrik sesuai Permen ESDM No. 18 Tahun 2019.
3. Hapuskan pemutusan sementara aliran listrik bagi pelanggan yang telat membayar tagihan.
4. Izinkan pemasangan meteran listrik baru dengan daya di bawah 10VA (misalnya 4VA atau 6VA) dan berikan opsi bagi pelanggan dengan daya 10VA untuk menurunkan daya ke 6VA, 4VA, atau 2VA.
Sementara itu, Pihak PLN Batam belum memberikan tanggapan resmi mengenai aksi tersebut, namun diharapkan dialog antara kedua belah pihak dapat segera dilakukan untuk mencari solusi yang memuaskan semua pihak. (M.Ikhsan)