Jakarta, ProLKN.id – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik lima menteri baru dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya dalam perombakan kabinet jilid III. Pelantikan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri, pada pada Rabu, (17/09/2025).
Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo dan dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah pejabat negara lainnya. Perombakan kabinet ini menandai adanya perubahan signifikan dalam struktur pemerintahan, termasuk pengisian posisi strategis di berbagai kementerian dan lembaga.
Salah satu pejabat yang dilantik adalah:
- Djamari Chaniago – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Ia adalah purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal dan pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (1998-1999).
- Erick Thohir – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Sebelumnya, Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN.
- Afriansyah Noor – Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Ia pernah menjabat posisi yang sama di era Presiden Joko Widodo.
- Rohmat Marzuki – Wakil Menteri Kehutanan. Ia adalah politikus Partai Gerindra.
- Farida Faricha – Wakil Menteri Koperasi. Farida adalah politikus dari PKB.
- Angga Raka Prabowo – Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Kantor Komunikasi Kepresidenan). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital.
- Ahmad Dofiri – Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisian. Ia adalah purnawirawan Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal Polisi.
- Muhammad Qodari – Kepala Staf Kepresidenan.
- Sarah Sadiqa – Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP.
- Sonny Sanjaya & Naniek S Dayang – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) .
Perombakan kabinet ini merupakan yang kedua kalinya di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, isu reshuffle kabinet sudah menguat dalam beberapa waktu terakhir, dengan berbagai spekulasi mengenai siapa saja yang akan diganti. Presiden Prabowo sendiri sebelumnya telah dikabarkan akan melakukan reshuffle pada hari Rabu, (17/09/2025).

Beberapa sumber menyebutkan bahwa perombakan kabinet ini melibatkan pergantian sejumlah menteri yang sebelumnya menjabat. Nama-nama seperti Sri Mulyani dan Budi Arie disebut-sebut menjadi bagian dari menteri yang diganti dalam reshuffle kali ini.
Sri Mulyani, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keuangan, digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya Yudhi Sadewa dikenal sebagai seorang ekonom yang memiliki rekam jejak di pasar modal. Pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani ini menjadi salah satu sorotan utama dalam perombakan kabinet ini. Sri Mulyani sendiri telah pamit dan resmi menyerahkan jabatannya kepada Purbaya Yudhi Sadewa.
Perombakan kabinet ini juga mencakup pergantian menteri lainnya. Ada laporan yang menyebutkan bahwa Presiden Prabowo reshuffle lima menteri dalam kabinet Merah Putih, termasuk mengganti satu menteri baru. Ada pula informasi yang menyatakan bahwa ada empat menteri dan satu wakil menteri yang dilantik dalam reshuffle kali ini. Total ada lima menteri baru yang dilantik dalam perombakan kabinet ini.
Secara keseluruhan, Kabinet Prabowo Subianto kini memiliki daftar pejabat yang lengkap, mencakup 54 kementerian/lembaga. Perubahan ini diharapkan dapat membawa angin segar dan meningkatkan kinerja pemerintahan dalam mencapai target-target pembangunan nasional. Latar belakang para pejabat baru yang dilantik menunjukkan adanya kombinasi antara pengalaman di bidang militer, birokrasi, hingga profesional di sektor swasta dan akademisi.
Kehadiran para tokoh baru ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjalankan program-program pemerintah, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi bangsa. Pelantikan ini juga menandakan adanya penyesuaian strategis untuk memperkuat fondasi pemerintahan dalam melayani masyarakat.
(Abd/Tim)