Jakarta, ProLKN.id – Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mendesak Kepala Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi, untuk meminta maaf terkait pernyataannya mengenai teror kepala babi yang dialami salah satu jurnalis Tempo.
Pernyataan Hasan dinilai tidak pantas dan cenderung meremehkan peristiwa tersebut.
“Dewan Pers meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada korban dan publik karena candaannya mengarah pada ujaran kebencian,” ujar Ninik seperti dikutip dari tempo.co, Minggu (23/03/2025).
Menurut Ninik, teror kepala babi yang diterima jurnalis Tempo merupakan tindakan kriminal. Oleh karena itu, respons Hasan yang terkesan bercanda dianggap tidak menghormati prinsip kemanusiaan dan keadilan.
“Di saat seseorang dan sebagian besar masyarakat terluka atau bahkan mulai ketakutan atas peristiwa pengiriman kepala babi, jubir malah merespons sebagai peristiwa candaan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi menanggapi teror kepala babi yang dikirim ke Kantor Tempo. Hasan menyarankan untuk memasak kepala babi itu.
“Sudah dimasak aja, kalau kepala babi ya dimasak aja,” ujarnya.
“Ya dimasak aja,” tambahnya lagi.
Hasan menilai kiriman tersebut bukanlah sebuah ancaman yang serius. Dia menyinggung soal respon wartawan sekaligus host siniar Bocor Alus Politik, Francisca Christy Rosana atau Cica di media sosial X.
Hasan menganggap, Cica melalui cuitannya menanggapi teror itu dengan lelucon.
“Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong,” kata Hasan.
Pernyataan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pers, yang menilai bahwa pejabat publik seharusnya lebih berhati-hati dalam menyikapi kasus kekerasan terhadap jurnalis.
(*/red)