Jakarta, ProLKN.id – Timnas Garuda Indonesia gagal lolos menuju semifinal AFF usai ditaklukan oleh Filipina dengan skor akhir 0-1 di laga pemungkas Grup B Piala AFF 2024 pada Sabtu (21/12/2024).
Gol penalti Bjorn Kristensen (63′) di Stadion Manahan, Solo membuat pasukan Shin Tae-yong gagal lolos semifinal AFF. Sebaliknya, Filipina melaju ke fase knockout dengan status runner-up Grup B.
Bagi Timnas Indonesia, ini adalah kegagalan yang menyakitkan. Untuk kelima kalinya sepanjang sejarah, Skuad Garuda gagal lolos dari penyisihan grup. Ini mengulang kejadian di edisi 2007, 2012, 2014, dan 2018. Di sisi lain, skuad Timnas di AFF 2024 ini memang diisi oleh para pemain muda dengan rata-rata usia 20,3 tahun.
Di sisi lain, Filipina yang lolos ke semifinal AFF 2024, akan berhadapan dengan dengan Thailand, sang juara Grup A. The War Elephants tampil sempurna dalam 4 laga babak penyisihan dengan koleksi 12 poin. Partai semifinal bakal berlangsung dengan format 2 leg pada 26-27 dan 29-30 Desember 2024.
Pelatih Shin Tae-yong menurunkan formasi 3-5-2. Di lini depan, Rafael Struick diduetkan dengan Rayhan Hannan. Sementara itu, Marselino Ferdinan yang sudah kembali dari larangan bertanding, mengisi slot 5 gelandang bersama Arkhan Fikri dan Achmad Maulana.
Meskipun tuan rumah menumpuk pemain di lini tengah, Filipina tetap memakai skema 4-3-3. The Azkals juga lebih berani dalam penguasaan bola, bahkan memiliki ball possessions 76 persen pada awal laga. Namun, pelatih Albert Capellas harus langsung melakukan pergantian pemain pada menit 10 menyusul cedera kiper Patrick Deyto.
Di luar dugaan, Filipina terus memainkan pola menyerang. Sebaliknya, Timnas Indonesia tampak kesulitan berkembang. Menit 20, Bjorn Kristensen, penyerang The Azkals, punya peluang di dalam kotak penalti. Namun, tembakannya masih bisa dibendung oleh kiper Cahya Supriadi.
Sementara Timnas Indonesia masih mencari bentuk, Filipina nyaris mencetak gol pada menit 28. Melalui fast break, sebuah umpan terobosan mengarah pada Michael Kempter. Sang bek kiri melakukan gerak tipu untuk mengecoh kapten Muhammad Ferarri. Namun, bola tembakannya tepat mengarah pada Supriadi.
Skuad Garuda terlambat panas. Mereka baru menyengat setelah setengah jam. Ini bermula dari pergerakan Marselino Ferdinan yang harus dihentikan Adrian Ugelvik (33′). Sejak saat itu, Skuad garuda meneror pertahanan Filipina. Namun, keputusan individual yang buruk membuat banyak momentum terhambur.
Marselino nyaris saja membobol gawang Filipina (39′), tetapi tembakannya hanya mengenai tiang. Percobaan lain dilakukan Arkhan Fikri. Namun, saat Indonesia sedang di atas angin, Ferarri (42′) mendapatkan kartu merah langsung oleh wasit Koji Takasaki karena menyikut Amani Aguinaldo.
Saat injury time, bermula dari cut back apik, Rafael Struick menyodorkan bola kepada Arkhan Fikri. Namun, sang gelandang Arema hilang keseimbangan sehingga tidak bisa membidik dengan benar. Peluang emas melayang saat Garuda bermain 10 orang.
Timnas berupaya mencari jalan keluar dengan beberapa kali percobaan long throw Pratama Arhan. Namun, Filipina selalu berhasil menetralkan serangan Garuda. Sebaliknya, menit 70, Uriel Dalopo nyaris menggandakan skor berkat bola Christian Rontini. Namun, masih ada Cahya Supriadi yang bisa menghalau.
Shin Tae-yong coba mencari alternatif dengan Arkhan Kaka dan Victor Dethan. Alih-alih mencetak gol, Garuda sempat oleng ketika Javier Gayoso berhasil melewati Supriadi. Tembakannya bisa dihalau Dony Tri Pamungkas tepat waktu.
Hingga laga berakhir, skor tetap 0-1. Skuad Garuda harus tersingkir secara menyakitkan di kandang sendiri. Percobaan memakai para pemain muda memang harus dibayar mahal oleh Timnas Indonesia. (*/red)