Jakarta, Prolkn.id- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas disarankan mundur. Hal ini buntut pernyataannya kontroversialnya mengenai memilih pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) bid’ah.
“Lebih baik mengundurkan diri dari jabatan Menteri Agama,” kata Analisis Komunikasi Politik dan Juga Pendiri Lembaga Survei Kedai KOPI, Hendri Satrio dalam program Crosscheck Medcom.id bertajuk ”Menteri Agama: Pilih Amin Bid’ah, Bercyanda… Bercyanda…” di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 17 September 2023.
Dilansir dari metrotvnewscom, Hendri mengatakan sebagai warga negara sejatinya bebas menyampaikan pendapat. Namun, Yaqut merupakan pejabat negara dan pernyataannya itu mengarah pada politik praktis.

“Jadi kalau mau berpolitik praktis ada baiknya dan bagus sekali dan pasti akan dicontoh dicatat baik oleh sejarah, mengundurkan diri dari jabatan Menteri Agama,” ujar Hendri.
Ia menekankan pejabat negara mestinya mampu menahan diri mengeluarkan pernyataan kontroversial jelang kontestasi politik 2024. Terlebih, pernyataan itu berbau agama.
“Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan berkali-kali tidak perlu lagi masuk ke dalam ranah politik identitas, maka kita harus bantu itu, identitas di Indonesia itu kan kekuatannya. Makanya kekuatan kita itu ada di Bhinneka Tunggal Ika, inilah yang menyatukan,” ucap Hendri.
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas, melakukan candaan saat pidato pada pembukaan orientasi pegawai P3K di gedung balai diklat Kemenag Surabaya. Menag menyebut tidak akan memilih pasangan Amin yang merupakan akronim dari salah satu paslon, karena merupakan bid’ah.
Pernyataan Yaqut disampaikan sambil berseloroh saat memberi sambutan pada kegiatan Diklat Keagamaan di Surabaya, Jawa Timur. Mulanya, Gus Yaqut menyapa Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama Amin Suyitno.
Nama itu memiliki kesamaan dengan akronim bakal calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Biasanya dipanggil Pak Yitno, bukan Amin Suyitno. Jangan-jangan ada capres singkatannya Amin,” ujar Gus Yaqut dengan nada bercanda.
“Tapi saya enggak pilih itu (Amin), Pak. Jelas ya? Masih ada yang pilih itu, bidah,” ujar dia. (*/red)