Tanjungpinang, Prolkn.id- Gubernur Ansar memang tidak tanggung-tanggung memoles Kota lama jalan merdeka Tanjungpinang agar lebih cantik dengan menguyurkan dana sebesar Rp 9.8 miliar khusus memoles wajah kota lama agar mirip malioboro seperti di Jogyakarta.
Proyek yang cukup tinggi pagu anggaran nya itu menjadi proyek prioritas. Gubernur Ansar juga mengakui jika dalam semua proyek pembangunan di Tanjungpinang, bahkan diseluruh Kepri semua unsur masyarakat selalu dilibatkan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Kita tidak bisa membangun Kepri sendiri. Sehebat apapun kita, pasti butuh orang lain. Oleh sebab itu, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Kepri, mari kita bangun Kepri ini bersama-sama. Percayalah, setiap orang dari kita memiliki peran masing-masing dalam membangun,” harapan Ansar waktu itu.
Namun sangat disayangian proyek tersebut yang di menangkan oleh CV Megah Alam Bintan yang beralamat di Perum Dompak Indah dengan harga kontrak 9.983.096.000. Diduga pekerjaan itu tidak sesuai spesifikasi dalam pengerjaan serta alat yang tidak sesuai.
Dari pantau media ini di lapangan usia bangunan proyek itu tidak tahan dengan pagu yang tinggi itu ternyata tidak sampai satu tahun bertahan, saat itu di bangun pada akhir tahun 2022 dan kini terlihat pada bola-bola jalan ada yang sudah miring bahkan pecah. Karena hanya isinya pasir yang di poles semen setebal 1 inci bahkan cat sudah memudar.
Menyingkapi masalah tersebut Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Heribertus Ompusungu mengatakan kepada media ini akan melakukan lidik terhadap proyek tersebut
“Ok, kita akan lidik,” jawab Kapolresta Tanjungpinang Kombes Heribertus Ompusungu, via phonsel nya, Senin (24/9/23).
Seorang warga yang saat melintas di jalan ujung Tengku Umar juga melihat bola-bola yang di pinggir jalan itu sudah pecah menjadi dua.
“Tinggal di tendang saja bekecailah lah bola-bola tu,” kata warga yang enggan namanya disebut.
Info lain yang diperoleh media ini, kontraktor yang sama mendapat tender proyek di Bintan. Dikerjakan oleh pemenang tender itu pada tahun 2018 membuat air pancur dan taman sehingga pemerintah Bintan gelontorkan dana sebesar Rp 13 Millar. Namun hingga kini air pancur itu tidak berfungsi lagi dan tidak ada azas manfaatnya bagi warga.
Terkait pemberitaan Proyek malioboro ala Tanjungpinang ini, pihak Kadis PUPR Provinsi Kepri belum berhasil dihubungi.(dwi)