Batam, ProLKN.id – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Irjen Pol Drs. Yan Fitri Halimansyah M.H, merupakan seorang putra Melayu yang lahir di Tanjung Pinang, beliau telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang mampu berkontribusi besar di kancah nasional, salah satu prestasi gemilangnya adalah pembangunan Museum Hidup Hoofdbureau.
Museum ini bukan sekadar tempat untuk menyimpan dan memamerkan artefak, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan interaksi masyarakat, memadukan sejarah dengan teknologi modern. Melalui museum ini, Yan Fitri berhasil menghidupkan kembali sejarah kepolisian Indonesia, menjadikannya lebih dekat dan mudah diakses oleh generasi muda.
Museum Aktif Hoofdbureau adalah hasil karya yang mencerminkan visi Yan Fitri dalam melestarikan sejarah sambil mendorong inovasi. Di bawah kepemimpinannya, museum ini tidak hanya menyajikan koleksi bersejarah, tetapi juga menyediakan berbagai program edukatif dan interaktif yang melibatkan komunitas lokal dan nasional.
Pameran-pameran yang diadakan sering kali disertai dengan workshop, seminar, dan diskusi yang mengajak pengunjung untuk lebih memahami dan menghargai warisan sejarah bangsa. Pendekatan ini telah membuat museum tersebut menjadi salah satu destinasi edukasi yang paling diminati di Indonesia.
Prestasi Yan Fitri dalam membangun Museum Aktif Hoofdbureau telah mendapatkan pengakuan luas dari berbagai pihak. Inisiatifnya tidak hanya mengangkat citra kepolisian Indonesia, tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian sejarah dalam membangun identitas bangsa. Penghargaan dan apresiasi yang diterimanya menunjukkan betapa besar dampak positif yang telah dihasilkan dari upayanya ini.
Sebagai putra Melayu, Yan Fitri Halimansyah telah membawa nama baik daerahnya ke tingkat nasional, membuktikan bahwa dedikasi dan visi yang kuat dapat menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan.
Untuk di ketahui pada saat Kapolrestabes (Kepala Kepolisian Resor Kota Besar) Surabaya dijabat oleh Kombespol Yan Fitri Halimansyah, untuk mereovasi, membuat dan mencari peninggalan sejarah dan mengumpulkan data-data terkait “Hoofdbureau” memakan waktu empat bulan dan dibantu oleh tim cagar budaya. Yan Fitri juga yang mencetuskan ide terkait pendirian Museum Hidup Hoofdbureau. (M. Ikhsan)