Jakarta, ProLKN.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah menyiapkan nama-nama calon anggota kabinetnya. Salah satunya yang masuk dalam kabinetnya adalah seorang akademisi bernama Stella Christie seorang Profesor dan Guru Besar dari Universitas Tsinghua, Cina yang mendadak viral usai dipanggil oleh Prabowo ke kediaman pribadinya, di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin (15/10/2024) kemarin.
|Baca Juga: BI Umumkan Mulai 1 Desember 2024 Transaksi QRIS di Usaha Mikro Bebas Biaya
Usai pertemuan tersebut, di depan awak media Stella mengaku bersedia untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029. Kepada awak media, dia menjelaskan soal latar belakangnya sebagai seorang akademisi dan lulusan luar negeri.
“Saya adalah dari akademisi. Saya profesor guru besar dan researcher di Chinghua University Beijing. Tentu saja saya orang Indonesia asli. Saya menyelesaikan S1 dari harvard university dan S2, S3 dari North Western University dan saya sekarang guru besar di Chinghua University,” ujar Stella di Rumah Kertanegara Jakarta, Selasa (15/10/2024) kemarin.
Stella menjelaskan, dirinya juga seorang ilmuan dibidang kognitif science. Dia mengungkap, bidang tersebut mempelajari bagaimana cara seseorang berpikir.

“Jadi tentang otak dan cara pikiran yang memasukkan manusia, hewan, dan artificial intelijen. Jadi ilmu saya adalah interdisiplinary,” jelas Stella.
Saat ditanya wartawan apakah bakal menjabat Wakil Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Stella menyebut Prabowo akan mengumumkan sendiri, namun dia tidak menampik saat disebut mengisi pos Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
“Nanti Pak Prabowo aja ya (yang menjelaskan),” ucap Stella.
Sebelumnya, Prabowo sendiri memang memanggil sejumlah tokoh yang disebut-sebut akan bergabung di kabinetnya sebagai menteri, wakil menteri, ataupun kepala lembaga. Pemanggilan dilakukan beberapa hari menjelang pelantikannya sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.
|Baca Juga: Cegah Info Loker Palsu Kemnaker RI Himbau Masyarakat Pastikan Legalitas Perusahaan
Dilansir dari katadata.co.id dari puluhan tokoh yang datang, sosok Stella Christie cukup mencuri perhatian publik. Tak banyak yang tahu jika dia ternyata merupakan seorang ilmuwan asal Indonesia yang memiliki segudang pengalaman di luar negeri.
Berdasarkan laman Universitas Tsinghua, Christie tercatat sebagai Profesor pada Departemen Psikologi. Ia juga merupakan Ketua Penelitian pada Laboratorium Otak dan Kecerdasan Tsinghua. Christie merupakan sarjana psikologi jebolan Universitas Harvard di Amerika Serikat. Ia lahir di Medan, Sumatra Utara pada 11 Januari 1979 di menempuh pendikan dasar hingga menengah di SMA Santa Ursula.
Dia lalu melanjutkan pendidikan di Harvard dengan beasiswa penuh pada 1999. Setelah itu, ia melanjutkan studi lanjutan di Northwestern University, Amerika Serikat hingga mendapatkan gelar Ph.D. bidang psikologi kognitif pada 2010. Prof.
Stella Christie juga kerap menjadi pembicara dalam forum internasional di berbagai kampus. Satu di antaranya seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 8 Oktober 2023. Kegiatan itu merupakan bagian dari forum Internasional Conference on Education (Icedu) yang diadakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Agama Islam UMM.
|Baca Juga: Personel TNI Lakukan Simulasi Pengamanan Jelang Pelantikan Presiden 2024
Dari laman UMM, Christie mengatakan AI tidak lebih pintar dari bayi dan tidak akan bisa menggantikan manusia. Ia juga meminta publik tak perlu takut soal perkembangan AI. Dia mengatakann manusia tidak akan digantikan oleh kecerdasan buatan di bidang pendidikan, pekerjaan, maupun bidang lain.
“Ini karena kecerdasan buatan pasti memerlukan manusia untuk membantunya terus berkembang,” jelasnya.
Meski begitu, dia mengatakan tidak dapat dipungkiri AI juga harus diimplementasikan di dunia pendidikan. Utamanya dalam upaya membantu siswa untuk berkembang mengikuti zaman. (*/red)