Jakarta, ProLKN.id – Politikus PSI Ade Armando resmi diangkat sebagai komisaris PT PLN Nusantara Power (PLN NP). Keputusan tersebut diambil dalam Ralam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan yang berlangsung baru-baru ini.
Sebagai informasi, PLN NP merupakan anak usaha atau subholding pembangkitan dari PT PLN (Persero). Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2024, perusahaan mencatatkan kontribusi laba asosiasi sebesar Rp 2,35 triliun, rekor tertinggi sejak berdirinya PLN NP sekaligus tertinggi dibandingkan seluruh anak usaha dan subholding PLN lainnya.
Saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Ade Armando membenarkan penunjukkan prihal dirinya tersebut.
“Iya, benar. Kamis kemarin serah terima jabatan,” ujarnya dalam keterangan singkat kepada media, Jumat (04/07/2025).
Dia mengaku baru menerima surat permintaan untuk menjadi Komisaris PLN NP pada Kamis pekan lalu oleh sebuah tim pengawas dengan kops surat Danantara. Meski tidak memiliki latar belakang ilmu kelistrikan dan perlu belajar bersama dengan tim PLN NP, tapi dia mengaku tawaran ini merupakan amanah penting baginya.
“Ini adalah penghormatan buat saya karena saya diminta mengawasi, komisaris itu kan mengawasi ya, mengawasi dan memberi masukan sebuah BUMN pembangkit tenaga listrik ini, PLN NP,” ungkap Ade Armando.
Selain Ade, M. Pradana Indraputra juga diangkat jadi Komisaris PLN NP. Dia merupakan Staf Khusus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Merujuk pada daftar komisaris sebelumnya, jajaran komisaris saat ini PLN NP merupakan orang baru semua. Jumlahnya pun bertambah dari semula lima kursi, menjadi enam kursi.
Sementara di jajaran direksi tidak ada pergantian. Mereka adalah Ruly Firmansyah sebagai Direktu Utama, M. Irwansyah Putra sebagai Direktur Operasi Pembangkit Batubara, Teguh Widhi Harsono sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen, TB Ari Wibawa Mukti sebagai Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi.
Lalu ada Dwi Hartono sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga, dan Komang Parmita sebagai Direktur Operasi Pembangkit Gas.
Kontribusi tersebut menjadi bagian penting dari total laba bersih PLN NP tahun 2024 yang mencapai Rp 12,91 triliun atau 129 persen dari target, sekaligus mewakili 13,23 persen dari laba konsolidasi PLN yang mencapai Rp 17,76 triliun. Kinerja ini didorong oleh laba dari dua perusahaan asosiasi utama, yaitu PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dan PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB).
“Kami mengapresiasi kontribusi PLN NP yang luar biasa terhadap laba konsolidasi PLN, terutama dari sisi laba perusahaan asosiasi yang tahun ini mencapai Rp 2,35 triliun. Ini mencerminkan kekuatan PLN NP dalam membangun kolaborasi strategis melalui joint venture yang berdaya saing tinggi,” Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Hartanto menyoroti bahwa meskipun investasi pada perusahaan asosiasi hanya sekitar 5,5 persen dari total aset PLN NP, namun mampu memberikan kontribusi hampir 20 persen terhadap laba bersih PLN NP.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan total aset PLN NP mencapai Rp 355,5 triliun, dengan portofolio investasi strategis melalui berbagai joint venture dan IPP (Independent Power Producer). Di antaranya, PLTU Jawa 7 yang menggunakan teknologi Ultra Super Critical dan PLTU Cilacap yang menopang sistem kelistrikan di wilayah selatan Pulau Jawa.
Berikut Jajaran Komisaris dan Direksi PLN Nusantara Power:
- Komisaris Utama/Komisaris Independen: Edi Srimulyanti
- Komisaris: Ade Armando
- Komisaris: Suharyono
- Komisaris: M. Pradana Indraputra
- Komisaris: Adam Muhammad
- Komisaris: Muhammad Syafi’i
- Direktur Utama: Ruly Firmansyah
- Direktur Operasi Pembangkit Batubara: M. Irwansyah Putra sebagai Direktur
- Direktur Keuangan dan Manajemen: Teguh Widhi Harsono
- Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi: TB Ari Wibawa Mukti
- Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga: Dwi Hartono
- Direktur Operasi Pembangkit Gas: Komang Parmita
(Abd/Tim)