Batam, ProLKN.id – Aktivitas warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam telah menunjukkan rangkaian kegiatan produktif, salah satunya pembuatan tempe. Meskipun terbatas oleh lingkungan penjara, mereka menunjukkan semangat tinggi dalam mengembangkan keterampilan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Tempe, makanan tradisional Indonesia yang kaya akan protein, diproduksi secara rutin dengan menggunakan fasilitas sederhana yang tersedia di dalam lapas. Proses pembuatan dimulai dari perendaman kedelai yang kemudian difermentasi menggunakan ragi tempe hingga menjadi produk siap santap.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Batam, Heri Kusrita mengatakan, melalui program ini, mereka belajar tentang teknik produksi tempe yang efisien, standar kebersihan dan keamanan pangan, serta prinsip-prinsip manajemen usaha kecil. Dengan demikian, pembuatan tempe tidak hanya menjadi sarana pembinaan, tetapi juga menjadi wadah untuk pengembangan keterampilan dan peningkatan kemandirian.
“Program-program seperti ini tidak hanya memberikan warga binaan kesempatan untuk belajar dan tumbuh, tetapi juga memberikan mereka harapan untuk masa depan yang lebih baik setelah pembebasan. Hal ini adalah bukti nyata bahwa dibalik jeruji besi, warga binaan masih memiliki kesempatan untuk berubah dan meraih kesuksesan kelak,” ujar Heri, Sabtu (06/07/2024).
Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk memperoleh tambahan pendapatan bagi para warga binaan, tetapi juga mempromosikan kemandirian dan keahlian baru yang dapat mereka terapkan saat setelah berkumpul di masyarakat.
Selain itu, produksi tempe di lapas Batam juga menjadi contoh positif bagaimana lapas bisa menjadi tempat rehabilitasi yang efektif, di mana warga binaan tidak hanya mendapat hukuman tetapi juga kesempatan untuk berkembang secara pribadi dan sosial.
Dengan terus mendorong kegiatan produktif seperti ini, Lapas Kelas IIA Batam tidak hanya berperan sebagai lembaga pemasyarakatan tetapi juga sebagai pusat rehabilitasi yang membantu mempersiapkan para warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang dapat mereka manfaatkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Heri Kusrita mengatakan, hasil produksi tempe di Lapas Batam saat ini masih diproduksi untuk warga binaan saja, untuk kedepannya, Ia berharap pasar produksi tempe di Lapas Batam akan merambah keluar Lapas Batam, harap Heri Kusrita. (M. Ikhsan)