ProLKN.id – Perusahaan Bata merupakan Perusahaan merek sepatu asal Republik Ceko yang berdiri sejak tahun 1894. Sejarah awal Perusahaan Bata didirikan oleh tiga bersaudara yang lahir dari keluarga pembuat sepatu.
Merek sepatu Bata pertama kali didirikan pada tanggal 21 September 1894 oleh tiga bersaudara, yaitu Tomas, Anna, dan Antonin Bata. Saat itu, perusahaan didirikan dengan nama T&A Bata. Ketiga pendiri tersebut merupakan saudara kandung yang lahir dari keluarga pembuat sepatu. Bahkan, mereka termasuk generasi kedelapan di keluarga yang aktif di dunia sepatu. Mereka memulai bisnis dengan memproduksi sepatu kulit yang hanya dikerjakan oleh sekitar 10 pekerja saja.
Saat itu, Bata sempat mengalami kesulitan karena terlilit utang dan mengalami krisis besar. Di masa sulit itu, Antonin justru dipanggil dinas militer, sehingga Tomas Bata terpaksa memimpin perusahaan. Sedangkan Anna bertugas dalam pembukuan perusahaan. Namun, dia pun memutuskan berhenti dari Bata setelah menikah pada tahun 1898. Syukurnya, Tomas sebagai pemimpin berhasil menyelesaikan masalah utang tersebut dan kembali berfokus mengembangkan bisnis sepatu.

Pada tahun 1899, Tomas berhasil membuka toko Bata pertama di Kota Zlin, Cekoslowakia. Saat itu, Tomas juga mendirikan pabrik dengan 120 pekerja. Namun, Tomas dan Anna harus ditinggal Antonin yang wafat karena tuberkolosis pada tahun 1908.
Sepeninggal Antonin, Tomas Bata pun memilih meneruskan perusahaan yang sudah mereka bangun. Tomas pernah pergi ke Amerika Serikat untuk belajar tentang ilmu bisnis seperti sistem gaji, metode kerja, hingga penyimpanan stok.Ilmu yang didapatnya pun perlahan diterapkan pada bisnisnya.
Hingga pada tahun 1905, Bata berhasil memproduksi 2.200 pasang sepatu setiap hari dan membuatnya menjadi perusahaan alas kaki terbesar di Eropa saat itu. Tujuh tahun setelahnya, Bata sudah memiliki sekitar 600 karyawan.Tomas Bata terus mengembangkan bisnisnya. Bahkan, Bata sempat menguasai lebih dari setengah dari seluruh ekspor di Cekoslowakia pada tahun 1926-1928. Pada 12 Juli 1932, Tomas Bata meninggal dunia karena kecelakaan pesawat pribadi.
Ketika itu, Tomas akan pergi ke Swiss untuk menghadiri acara pembukaan toko Bata baru di Kota Mohlin. Nahasnya, pesawat yang terbang dalam keadaan kabut itu jatuh tidak lama setelah lepas landas.

Pada tahun 1931 atau setahun sebelum Tomas wafat, Bata sudah memiliki pabrik di beberapa kota seperti Zlin, Otrokovice, Trebic, Bosany, dan Nove Zamky. Bahkan, Tomas juga mendirikan pabrik Bata di beberapa negara seperti Yugoslavia, Jerman, Prancis, Polandia, Swiss, dan India. Bahkan, toko sepatu Bata sudah bisa ditemukan di berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika. Saat itu, Bata pun sudah buka di Indonesia yang bekerja sama dengan perusahaan importir NV dan beroperasi di daerah Tanjung Priok, Jakarta.
Meski ditinggal pendirinya, Bata justru terus mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 1935, pabrik Bata memproduksi sekitar 168.000 pasang sepatu setiap hari. Saat itu, ada sekitar 65.000 pekerja yang memproduksi sepatu Bata.Melansir laman resminya, saat itu sudah ada sekitar 5.300 toko sepatu Bata yang menjual total 60 juta pasang sepatu setiap tahunnya.
Tomas Bata rasanya telah menanamkan nilai-nilai bisnis kepada timnya. Bata berhasil berkembang pesat dengan selalu mengikuti tren dari masa ke masa dan laku keras di pasaran.
Pada tahun 1936, Bata merilis sepatu kets dengan pelindung ujung kaki karet yang kemudian banyak digunakan anak-anak sekolah di seluruh dunia, khususnya di India.

Pada tahun 1960, pabrik Bata di Prancis merilis produk sepatu Bata berkualitas tinggi untuk kebutuhan fashion. Pada era yang sama, Bata juga memproduksi sneakers yang bekerja sama dengan pemain basket terkenal saat itu, Earvin Johnson.
Kemudian Bata sering muncul sebagai sponsor olahraga, mulai dari sepak bola, kriket, bersepeda, tenis, lari, hingga golf. Bata juga pernah menjadi sponsor resmi Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko dan menjadi saksi gol “Tangan Tuhan” Diego Maradona yang kontroversial.
Pada tahun 1977, sepatu Bata digunakan oleh Kurt Cobain saat bersama grup musik Nirvana. Bata pun terus mengalami perkembangan hingga era 2000-an.
Nama Sepatu telah terukir di Indonesia sejak tahun 1931, 14 tahun sebelum tahun proklamasi Indonesia. Pada masa tersebut, Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok. Enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik Sepatu ditengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jl. Kalibata Raya Jakarta Selatan. Selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.
Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan asing, sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata saat itu hanya menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi.

Bata makin serius pada bisnisnya di Indonesia. Bahkan, perusahaan PT Sepatu Bata memilih melantai di Bursa Efek Jakarta. Per 1982 perusahaan terdaftar sebagai emiten dengan kode saham BATA.
Berbekal lebih dari 125 tahun sejarah dalam bisnis sepatu, kini Bata menawarkan berbagai koleksi sepatu yang melayani semua tingkat kelompok pendapatan dan usia; mulai dari balita hingga anak-anak, wanita dan juga pria.
Di tahun 1982, PT.Sepatu Bata, TBK terdaftar di Jakarta Stock Exchange pada tanggal 24 Maret. Pada tahun 1994, konstruksi pabrik Sepatu di Purwakarta telah rampung.
Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Saat ini Bata Indonesia menempati Gedung 6 lantai; yaitu kantor PT.Sepatu Bata, TBK di Cilandak, Jakarta Selatan.
Hingga saat itu, merek Bata di Indonesia benar-benar telah mempunyai perjalanan panjang. Apa yang dahulu disebut sepatu sekolah dengan tagline “Back to School,” telah melayani berbagai segmen pasar yang berbeda.
Hal ini termasuk merek lainnya yaitu Marie Claire, Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, and Weinbrenner.

Tidak dapat disangkal, bahwa Sepatu Bata sebagai alas kaki dan pemasar terkemuka di negara ini, telah mengoperasikan rantai ritel 435 toko di seluruh negeri, yang terdiri dari Family and City Stores. Masing-masing toko ritel Bata berbeda dari yang lain dalam hal variasi produk. Bata Indonesia mengoperasikan Wholesale Departemen yang melayani Ritel Dealer independen.
Berbekal lebih dari 125 tahun sejarah dalam bisnis sepatu, Bata menawarkan berbagai koleksi sepatu yang melayani semua tingkat kelompok pendapatan dan usia; mulai dari balita hingga anak-anak, wanita dan juga pria.
Kombinasi produk terdiri dari beragam koleksi yang modis dan trendi untuk segala suasana. Dengan terus mengembangkan teknologi sepatu yang modern, Bata juga telah menguasai seni memproduksi alas kaki yang mengawinkan gaya dan kenyamanan – menawarkan sepasang alas kaki yang sempurna untuk semua lapisan masyarakat.
Pada tahun 1994, Bata resmi memasuki usia 100 tahun atau satu abad. Dalam rangka merayakan 100 tahun, Bata merilis sepatu kulit limited edition dengan desain eksklusif.
Hingga tahun 2000-an, sepatu Bata menjadi salah satu sepatu terlaris di Indonesia. Bahkan, jika tidak memakai sepatu Bata, rasanya seseorang akan dianggap ketinggalan zaman.
Setiap tahun ajaran baru di sekolah, Bata juga selalu memajang iklan koleksi sepatunya di mana-mana. Tak heran kalau pada masa jayanya, banyak anak-anak yang menggunakan sepatu Bata.
Beberapa tahun ke belakang, popularitas Bata di Indonesia kian mulai menurun. Puncaknya pada April 2024, Perusahaan Bata Indonesia memutuskan memberhentikan operasional pabrik Bata di Purwakarta imbas dari permintaan yang terus menurun. (Vivhi)