Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tengah melawan partainya sendiri. Dia merasa benar dengan pernyataan ‘kadrun mainkan PKI’ meski bakal dipanggil Majelis Kehormatan DPP partai.
Dirangkum detikcom, Sabtu (20/6/2020), masalah ini bermula ketika Poyuono berbicara soal isu kebangkitan PKI dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube. Poyuono ditanyai soal pandangannya mengenai isu kebangkitan PKI. Dia menilai isu PKI bangkit tak laku lagi. Poyuono lalu ditanya siapa yang memunculkan isu kebangkitan PKI ini dan lantas menyinggung soal ‘kadrun’.
“Yang pasti ini adalah kadrun, kadrun-kadrun ya yang pasti. Yang kedua mungkin orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia, selalu ingin mengacau yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional dengan isu-isu PKI,” sebut Poyuono.
https://www.youtube.com/watch?v=V-AbjAq1P8M
Pernyataan Poyuono ini menimbulkan kontroversi. Tagar #TenggelamkanGerindra sempat menjadi trending topic di Twitter gara-gara Poyuono.
Juru bicara Partai Gerindra Habiburokhman mengaku sudah menasihati Poyuono soal kontroversi ini. Dia menyampaikan apa yang dinyatakan Poyuono tak bisa merepresentasikan sikap Gerindra.
Singkat cerita, tanggal sidang terhadap Arief Poyuono terkait komentar isu kebangkitan PKI dimunculkan ‘kadrun’ resmi ditetapkan. Poyuono diharapkan menghadiri langsung sidang itu.
Sidang terhadap Poyuono akan dilaksanakan Majelis Kehormatan Partai Gerindra. Berdasarkan surat undangan yang diterima detikcom, Jumat (19/6/2020), sidang Poyuono dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 23 Juni 2020, di kantor DPP Partai Gerindra, Jl Harsono RM 54, Ragunan, Pasar Minggu, pukul 13.00 WIB.
“Hari ini Majelis Kehormatan DPP Gerindra sudah melayangkan panggilan kepada Arief Poyuono agar datang ke sidang MK DPP hari Selasa yang akan datang,” kata Habiburokhman, Jumat (19/6).
“Saudara Arief Poyuono juga sudah mengetahui dan menerima panggilan tersebut. Tadi pagi saya nasihati dia agar sebagai kader mematuhi panggilan sidang MK DPP,” tutur dia.
Habiburokhman meminta kader, pengurus, dan pencinta Gerindra tetap tenang menyikapi pernyataan Arief Poyuono.
Poyuono yang dihubungi sebelumnya menyatakan tak akan memenuhi panggilan MK Gerindra. Dia merasa pernyataannya adalah fakta.
“Saya akan tetap pada statement saya bahwa PKI itu cuma hoax dan yang buat saya sebut kadrun. Kenapa? PKI itu partai terlarang, kan? Ideologi terlarang, kan. Ada nggak yang udah ditangkap polisi? Tunjukkan di mana orang-orang PKI itu,” sebut Poyuono.
Dia juga meyakini tak akan mendapatkan sanksi atas pernyataannya. Poyuono menyatakan dia berbicara berdasarkan fakta yang ada.
“Kok sanksi sih…. Memang saya salah ngomong fakta? Memang ada tuh PKI bangkit? Kalau bangkit pasti dibubarin aparat hukum dong kan ideologi terlarang,” sebutnya.
Poyuono lalu menyinggung soal pilihan politik. Ia juga menyebut kini Gerindra terkesan menjadi wadah untuk kadrun.
“Bagi saya berpolitik pakai akal sehat dan nalar bukan pakai propaganda kampungan yang diketawain masyarakat dan ditinggal masyarakat,” kata Poyuono.
“Nah, framing yang sekarang kan akhirnya Gerindra seakan akan jadi partai tempatnya kadrun. Masyarakat sudah cerdas, apalagi generasi milenial sudah sangat cerdas dalam menilai politik Indonesia,” sambungnya.
Sumber DetikNew