Batam- prolkn.id- Keberadaan paguyuban Persatuan Masyarakat Flores Nusantara di Batam mendapatkan reaksi beragam dari masyarakat NTT yang ada di Kota Batam.
Penolakan keras terhadap organisasi ini dilakukan oleh paguyuban PK NTT yang menilai bahwa kehadiran PMFN telah mencoreng wajah Flores yang ada di Batam karena salah satu pendirinya bukan putera asli daerah NTT. Penolakan ini berujung pembongkaran panggung yang akan dipakai untuk acara pengukuhan oleh Kepolisian hingga acara tersebut batal dilakukan.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Persatuan Masyarakat Flores Nusantara Muhammad Kasim Jhony meminta agar Ketua dan oknum pengurus PKNTT berhenti menjadi provokator.
“Organasi kami bukan organisasi terlarang, tidak pernah merugikan dan mengganggu pihak manapun. Seluruh warga negara sama haknya dihadapan hukum. Kita semua sesama anak bangsa memiliki hak yang sama untuk berorganisasi dan itu dijamin oleh undang – undang”.ujar kasim
Selama menjadi Ketua PKNTT apa yang sudah Engelinus dan Bali Dalo perbuat bagi PKNTT?
Makin besarkah organisasi ini atau makin hancur
Selanjutnya, Bagaimana mereka mengurus masalah-masalah yang dihadapi oleh orang-orang Flores selama ini
Dengan lantang Kasim berkata memakai bahasa daerah, Bali Dalo ake pengaruh atadik’ang muti. Ake pengaruh lewutmu,( Bali Dalo jangan pengaruhi orang kami) sambung M. Kasim.
Dijelaskan oleh Kasim, Munculnya Persatuan Masyarakat Flores Nusantara seharusnya disambut baik oleh mereka karena ini dapat membantu dalam memberikan kontribusi yang baik bagi warga Flores yang ada di Batam.
Bukan sebaliknya, mereka panik dan kebakaran jenggot sampai menyurati kepolisian dengan alasan kehadiran PMFN dapat memicu kekisruhan karena salah satu dewan pendirinya bukan putera asli daerah NTT. Ini lucu sekali. Kisruh buat siapa? Yang kisruh itu Engelinus, Balidalo dan komplotannya saja.
Kisruh buat mereka karena apa? Ini yang seharusnya dilihat dan dinilai dengan objektif.
Engelinus dan komplotannya justru seharusnya malu. Orang yang bukan asli putera daerah mau berbuat dan sudah banyak berbuat kepada orang-orang kita yang ada di Batam dan itu sudah kami buktikan sendiri.
Kalau pada akhirnya kami mencantumkan Andi Kusuma sebagai salah satu dewan pendiri, itu adalah bentuk terima kasih dan penghargaan kami atas apa yang sudah beliau perbuat.
Saat ini ada 3 orang anggota anak-anak Flores yang ditahan dan dijadikan tersangka oleh kepolisian terkait kejadian di Lapangan Welcome To Batam. Kami minta kepada kepolisian agar segera membebaskan anak-anak ini. Kami memliki semua rekaman video tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Jangan lah kiranya hal ini memicu persoalan yang sama-sama tidak kita inginkan.
Saya juga melihat adanya upaya kriminalisasi kepada Andi Kusuma yang berusaha dilakukan oleh beberapa oknum. Ini benar-benar sangat memalukan. Orang berbuat baik berusaha dicari-cari kesalahannya agar bisa diproses hukum. Hukum apa yang ingin diberikan kepada seseorang yang rela berkorban dan menolong saudaranya yang lain meski bukan sesuku? Mau dipenjarakan?
Dalam kesempatan ini saya juga meminta
kepada pihak kepolisian atau kepada siapa pun di negeri ini agar dalam bertindak dan menindak rakyat dilakukan terukur. Jangan sampai karena kemarahan dan kebencian kepada pengurus organisasi Perkumpulan Masyarakat Flores Nusantara atau kepada siapa saja, lalu hal itu dijadikan alasan berlaku tidak adil terhadap kami.
Kami sampaikan, agar jangan menyamakan kami seperti musuh dalam medan peperangan.
Kita adalah saudara-saudara sebangsa dan setanah air dan yang sama-sama mencintai bangsa dan negeri ini.Pungkas Muhammad Kasim.
(Ione)