KARIMUN – PROLKN ID – Pembangunan wisata mangrove desa Sawang Selatan Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau terlihat hanya menghamburkan uang saja alias mubasir.15-4-2021.
Wisata hutan mangrove mula di bangun tahun 2017 hingga saat ini tak kunjung usai.
Ada apa dengan pembangunan wisata mangrove desa Sawang Selatan ini.
Dana yang telah di gelontorkan tidak sedikit setelah di lakukan pengecekan sungguh luar biasa.
Uraian dana mulai dari tahun 2017:
Rp. 157,226,000.(DD).2017
Rp. 196,738,100.(DD).2018
Rp. 19,428.000.(ADD).2018.
Rp .256,766,766.(DD).2019.
Rp .147,232,844.(DD).2019.
Rp. 76,501.244.(SDD).2020…
Total: Rp. 853,892,154.
Dari jumlah total uraian tersebut ada berapa pembangunan yang di anggarkan.
Pertama buat pembangunan Gazabo serta WC.
Sementara pembangunan WC tidak ada sama sekali.
Gazebo juga belum selesai hingga saat ini.
Saat awak Media PROLKN survey lokasi mangrove benar adanya berapa pembangunan tidak kunjung selesai.
Seperti WC tidak di temukan.
Gazebo juga sedang di bangun tetapi tidak kunjung selesai juga.
Saat di konfirmasi tukang yang sedang berkerja mengatakan’ mereka hanya melanjutkan atas permintaan Kasi Pemerintahan yang bernama Rahmat.
Kami hanya melanjutkan pekerjaan ini.kami borongan dengan jumlah Rp ,6000,000.
Itu pun gaji juga belum di bayarkan.
Malahan bahan juga tidak ada.
Padahal Kasi Pemerintahan minta di selesaikan.
Bagaimana mau selesai jika bahan tidak ada.kata tukang yang tidak mau di sebutkan namanya.
Padahal ini anggaran 2020.
Saat awak media mengkonfirmasi Sekdes Desa Sawang Selatan” Puryanto mengatakan’ pembangunan tetap di selesaikan.
Awak media mengatakan mengapa tetap di lanjutkan sementara menfaat pembangunan itu tidak ada sama sekali buat masyarakat.
Hanya menghamburkan uang saja.
Sekdes juga menjelaskan karena di lanjutkan ada hutang tukang zaman mantan kades Sukiran dengan jumlah Rp. 40.000.000.
Makanya tetap di lanjutkan pembangunan tersebut.kata Puryanto.
Awak media mensurvey lokasi pembangunan benar memprihatinkan.
Sebagian jembatan sudah terlihat rapuh.
Sebagian sudah patah. Tangga pas di gerbang masuk saja sudah patah.
Terlihat tidak bermanfaat sekali.
Tetapi sengaja di anggarkan.
Agar ada dana di setiap tahunnya bisa dianggarkan.
Disini awak media meminta agar pembangunan hutan wisata mangrove desa Sawang Selatan kecamatan Kundur Barat segera di periksa.
Sampai kapan uang terus di gelontorkan sedangkan manfaatnya tidak ada sama sekali.
Kepada istansi pemerintahan segera di croscek pembangunan tersebut.
Ada apa ini semua.
Selain wisata mangrove ini masih ada beberapa pembangunan yang juga perlu di croscek.
Masih dugaan,ada penyalahgunaan dana desa.
Nuraliah